Sukabumihitz – Memasuki dunia perkuliahan sebagai mahasiswa baru (maba) berarti menghadapi suasana, tuntutan, dan kebiasaan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Perubahan ini sering memicu rasa bingung, kewalahan, bahkan cemas, terutama pada masa awal kuliah. Meski demikian, kesiapan mental dan strategi yang tepat mampu mengubah masa transisi ini menjadi pengalaman yang seru sekaligus sarat pembelajaran.
Pada semester pertama, hampir seluruh mahasiswa baru (maba) melewati fase kebingungan yang serupa. Bagi mahasiswa perantau, tantangan terasa lebih besar karena mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, pola makan yang berbeda, hingga kehidupan kos yang tidak sama dengan rumah. Justru dari fase inilah mahasiswa mulai belajar hidup mandiri secara nyata.
Tantangan yang Umum Mahasiswa Baru Alami
- Perubahan Pola Manajemen Waktu
Sistem perkuliahan menawarkan jadwal yang lebih fleksibel dibandingkan sekolah. Tidak ada lagi pengingat rutin, sementara tugas dari berbagai mata kuliah sering datang bersamaan. Kondisi ini membuat banyak mahasiswa baru kesulitan mengatur waktu secara mandiri.
- Penyesuaian dengan Lingkungan Kampus
Mahasiswa perlu beradaptasi dengan teman baru, dosen, serta metode belajar yang berbeda. Mahasiswa rantau juga harus mengelola kehidupan sehari-hari tanpa pendampingan keluarga.
- Tuntutan Akademik yang Lebih Tinggi
Perkuliahan menuntut kemampuan berpikir kritis, membaca mandiri, dan menyelesaikan tugas berbasis analisis. Beban ini terasa lebih kompleks dibandingkan jenjang pendidikan sebelumnya.
- Kesepian dan Culture Shock
Pada minggu-minggu awal, sebagian mahasiswa merasa sendirian. Perubahan ritme hidup sering memicu culture shock dan kesulitan membangun kedekatan dengan orang lain.














