Sukabumihitz – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sukses menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Digital. Bekerja sama dengan Pemerintah Desa Karangtengah dan Kecamatan Cibadak, UBSI mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Aula Kantor Desa Karangtengah pada Sabtu (15/11). Sebanyak 20 peserta dari berbagai unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) Karangtengah mengikuti pelatihan ini.
UBSI Sebagai Kampus Digital Kreatif Dorong Literasi Digital dan Pemanfaatan Teknologi
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan sambutan dari Bapak Agung Wibowo, perwakilan dan pemateri pertama dari UBSI. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya literasi digital dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kreativitas masyarakat desa. UBSI juga menggandeng DICO (Digital Creative Community) Sukabumi sebagai media partner pelatihan digital kreatif ini.
Baca juga: DICO Sukabumi Resmi Diluncurkan, Siap Latih Generasi Muda Jadi Kreator Digital
Ibu Leni, perwakilan dari Kecamatan Cibadak, mengapresiasi inisiatif kolaboratif dari UBSI. Ia melihat kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi.
Bapak Agung Pratama Putra selaku Kepala Desa Karangtengah turut menyampaikan sambutan hangatnya. Beliau berharap pelatihan ini menjadi awal dari transformasi melek digital di lingkungan desa.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. AI bukan lagi hal yang jauh dari masyarakat desa. Dengan pelatihan ini, warga bisa mulai memanfaatkan teknologi untuk hal-hal produktif dan kreatif,” ujar Bapak Agung Pratama Putra.

Bukan Hanya Basa-Basi, Tapi Praktik Langsung Membuat Konten Video dengan AI
Pelatihan yang mengusung tema “Pengenalan AI dan Pembuatan Video Kreatif Menggunakan AI” ini disampaikan secara interaktif oleh tim dari UBSI. Pemateri kedua, Iyad Supriyadin, membimbing peserta memahami konsep dasar kecerdasan buatan dan praktik langsung membuat konten video dengan bantuan teknologi AI. Peserta secara aktif mencoba berbagai aplikasi berbasis AI. Mereka membuat video promosi, dokumentasi kegiatan, dan konten edukatif yang dapat mereka gunakan untuk kepentingan desa maupun pribadi.
Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi. Salah satu peserta, Ibu Atu, perwakilan dari PKK, membagikan kesannya mengenai pelatihan ini.
“Awalnya saya pikir AI itu rumit, tapi ternyata bisa digunakan untuk hal-hal sederhana seperti membuat video kegiatan PKK. Saya jadi semangat belajar lagi,” ungkapnya.
Peserta lain juga turut berharap kegiatan serupa dapat berlanjut agar masyarakat semakin melek teknologi dan mampu bersaing di era digital. Kegiatan ini membuktikan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong transformasi digital di tingkat desa mampu membuka jalan menuju masyarakat yang lebih kreatif dan inovatif.














