Sukabumihitz – Banyak lulusan baru masih beranggapan bahwa memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi otomatis membuat mereka dilirik oleh HR. Kenyataannya, dunia kerja saat ini tidak lagi menempatkan IPK sebagai faktor utama. Pertanyaan yang justru lebih sering muncul dari HR adalah: “Apa kontribusi yang bisa kamu berikan untuk perusahaan?”
Skill dan Pengalaman Lebih Diperhitungkan
Kemampuan praktis, pengalaman organisasi, keterampilan komunikasi, hingga cara menyelesaikan masalah kini menjadi penilaian penting. Misalnya, ketika seseorang menguasai desain grafis, mampu melakukan presentasi dengan percaya diri, atau terbiasa bekerja sama dalam tim. Keterampilan nyata seperti ini jauh lebih bernilai dibanding hanya sekadar angka pada transkrip nilai.
Baca juga: Bisnis Bukan Sekadar Ikut Tren, Ini Alasan Kamu Harus Pahami Pasar
Peran BSI Career Center (BCC)
Untuk menjawab kebutuhan dunia kerja, BSI Career Center (BCC) hadir sebagai wadah mahasiswa mengasah kemampuan. Melalui program yang mereka tawarkan, mahasiswa bisa belajar membuat CV yang menonjolkan skill, menyusun portofolio menarik, hingga berlatih interview agar lebih percaya diri. Tujuannya jelas: mempersiapkan mereka menjawab pertanyaan HR dengan bukti konkret, bukan sekadar teori.
Seimbangkan Nilai Akademik dan Keterampilan
Bukan berarti IPK tidak penting. Nilai akademik tetap menjadi salah satu aspek yang menunjukkan kedisiplinan dan keseriusan belajar. Namun, tanpa keterampilan tambahan, IPK tinggi belum tentu menjamin kesempatan kerja lebih besar. Perusahaan kini mencari individu yang mampu memberi dampak nyata, bekerja efektif dalam tim, serta cepat beradaptasi dengan tantangan baru.
Pada akhirnya, lulusan yang sukses adalah mereka yang mampu menyeimbangkan pencapaian akademik dengan penguasaan skill praktis. Karena di mata HR, yang paling mereka cari bukan sekadar angka, melainkan kemampuan nyata untuk berkontribusi pada perusahaan.
