Sukabumihitz – Menjelang evaluasi ulang status Ciletuh Palabuhanratu sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp), Pemerintah Kabupaten Sukabumi bergerak cepat menyempurnakan persiapan. Penilaian tersebut akan mulai pada (30/6), dan menjadi penentu apakah kawasan ini akan tetap menyandang predikat geopark dunia untuk empat tahun ke depan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menyebutkan bahwa tahap saat ini merupakan proses penting dalam rangka revalidasi. Ia mengatakan pihaknya telah melibatkan berbagai elemen, dari pelaku wisata hingga aparatur wilayah.
“Yang kami libatkan hari ini adalah pelaku industri pariwisata, komunitas lokal, dewan pakar, serta unsur pemerintah seperti camat dan kepala desa di sekitar lokasi geosite. Mereka semua akan menjadi bagian yang akan tim validator UNESCO kunjungi langsung,” ujar Sendi, Selasa (24/6) mengutip dari radarsukabumi.com.
Fokus pada Evaluasi Ulang dan Tindak Lanjut
Persiapan ini sebagai respons atas catatan yang sempat diberikan saat simulasi sebelumnya. Pemerintah daerah bersama mitra pengelola telah melakukan pembenahan di sejumlah titik.
“Hari ini fokus kami adalah pada verifikasi perbaikan dan kesiapan akhir,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya akan menggelar gladi bersih sebagai simulasi kunjungan tim UNESCO. Latihan ini mencakup kesiapan infrastruktur, kesiapan sumber daya manusia, standar pelayanan wisata, hingga penyampaian informasi kepada pengunjung sesuai ketentuan UNESCO.
Baca juga: Eksplor Keindahan Curug Bibijilan, Wisata Alam Anti-Mainstream!
Tak Hanya Wisata, Pelestarian Jadi Prioritas
Menurut Sendi, pengelolaan geopark tidak hanya soal promosi wisata, tetapi juga menyangkut aspek kelestarian lingkungan dan dampak sosial ekonomi. Oleh karena itu, kerjasama dengan lintas dinas seperti Disbudpora terus diperkuat.
“Geopark ini bukan hanya warisan dunia, tapi juga harus berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Kami ingin masyarakat terlibat aktif menjaga destinasi sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari pariwisata,” paparnya.
Bahkan beberapa titik geosite yang belum menjadi fokus kunjungan saat ini tetap dipersiapkan sebagai destinasi unggulan masa depan.
Edukasi dan Kebanggaan Daerah
Lebih dari sekadar prestasi administratif, status UNESCO ini adalah alat edukasi dan identitas kebanggaan masyarakat Sukabumi.
“Status ini menjadi bentuk pengakuan atas kekayaan geologi kita dan harus menjadi kebanggaan bersama. Dunia harus tahu, salah satu keajaiban alam itu ada di Kabupaten Sukabumi,” tutupnya.
Sendi menutup dengan harapan bahwa revalidasi ini bukan hanya mempertahankan status, tapi menjadi momentum untuk mendorong pariwisata berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat.