Sukabumihitz – Forum OSIS Kabupaten Sukabumi (FOKSI) Regional 1 berkolaborasi dengan Sukabumi Digital Kreatif Forum (SDKF) sukses menyelenggarakan acara ASMILA X Pasundan (Ajang Seni Islami dan Olahraga X Pasanggiri Kasundaan) pada Sabtu (14/12) di Aula Universitas BSI Sukabumi Kampus B, Jl. Veteran II No. 20A, Kota Sukabumi.
Mengusung tema, “Mewujudkan Generasi Berprestasi yang Sehat, Kreatif, Berakhlak Mulia, serta Melestarikan Budaya Sunda melalui Kegiatan Olahraga, Seni, Islami dan Kasundaan”, acara ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengasah bakat sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya lokal.
Kegiatan utama ASMILA X Pasundan adalah berbagai perlombaan menarik, seperti Virtual Run, Sajak, MTQ, dan Solo Vocal, yang melibatkan puluhan peserta dari berbagai sekolah SMA/SMK/MA sederajat di wilayah Sukabumi.
Selain perlombaan, acara ini semakin semarak dengan seminar bertajuk “Personal Branding Sedari Dini: Content Creator, Influencer, KOL” yang berhasil menarik perhatian peserta.
Seminar Personal Branding yang Inspiratif
Seminar ini menghadirkan Dicky Prayudi, owner Gosimply Wedding, sebagai narasumber utama, dengan dipandu oleh Satia Suhada, Ketua SDKF, sebagai moderator. Dalam seminar ini, peserta belajar memahami langkah-langkah membangun personal branding yang kuat. Dicky Prayudi memaparkan empat langkah utama, yaitu mengenali diri sendiri, menentukan tujuan, menetapkan target, dan membangun karakter yang unik.
“Personal branding adalah kunci untuk menonjol di tengah persaingan digital yang semakin ketat. Dengan memahami karakter diri, kita bisa menjadi individu yang autentik dan berdaya saing,” ujarnya.
Selain itu, seminar ini juga membahas peran Content Creator, Influencer, dan Key Opinion Leader (KOL) dalam dunia digital. Dicky menjelaskan bahwa seorang Content Creator adalah individu yang menghasilkan dan membagikan konten digital seperti gambar, video, atau audio. Influencer, di sisi lain, memiliki kemampuan memengaruhi audiens mereka melalui media sosial dengan berbagai tipe seperti Mega Influencer, Mikro Influencer, Makro Influencer, dan Nano Influencer.
Sedangkan KOL atau Key Opinion Leader adalah individu yang mendapat pengakuan sebagai ahli di bidang tertentu. Dicky menekankan bahwa untuk menjadi KOL, seseorang harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu, mereka juga harus memahami strategi kampanye brand dan memiliki koneksi yang luas.
Baca juga: Kolaborasi Universitas BSI dan FOKSI Regional 1 Sukses Bahas Isu Kekerasan Dan Kesehatan Mental
SDKF Dorong Generasi Kreatif dan Berdaya Saing
Ketua SDKF, Satia Suhada, menyatakan bahwa kolaborasi antara FOKSI Regional 1 dan SDKF bertujuan menciptakan generasi berprestasi di bidang akademik. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat menumbuhkan kesadaran budaya serta kemampuan adaptasi terhadap perkembangan zaman.
“ASMILA X Pasundan menjadi bukti bahwa generasi muda Sukabumi memiliki potensi besar untuk berkarya dan berinovasi. SDKF hadir sebagai platform untuk mendukung kreativitas mereka, sekaligus mendorong untuk memahami pentingnya personal branding di era digital,” ujar Satia.
Dengan rangkaian kegiatan yang edukatif dan inspiratif, ASMILA X Pasundan berhasil menjadi ajang pembuktian bahwa generasi muda Sukabumi dapat bersaing di tingkat nasional tanpa melupakan akar budaya lokal. SDKF berharap kegiatan serupa dapat terus terselenggara, untuk mendukung pengembangan bakat generasi muda ke depan.