BeritaTeknologi

Masayoshi Son Tancapkan Masa Depan SoftBank demi Kuasai Super AI

128
×

Masayoshi Son Tancapkan Masa Depan SoftBank demi Kuasai Super AI

Sebarkan artikel ini
Masayoshi Son
Masayoshi Son Arahkan SoftBank ke Masa Depan | Sumber : butota.id

Sukabumihitz – Pendiri SoftBank, Masayoshi Son, menempatkan fokus besar pada kecerdasan buatan, meyakini bahwa dalam waktu kurang dari satu dekade masa depan perusahaan Jepang ini akan sangat bergantung pada super AI, yaitu kecerdasan buatan yang melampaui kemampuan berpikir manusia. Langkah ini sejalan dengan reputasinya sebagai pengambil risiko besar yang sering membuahkan hasil signifikan.

Perjalanan Masayoshi Son Terhadap Dunia AI

Keyakinan Son terhadap AI bukan hal baru. Sejak tahun 2000, ia pernah menginvestasikan 20 juta dolar AS pada Alibaba, yang kemudian menjadi salah satu investasi teknologi tersukses sepanjang sejarah. Kini, Son berusaha mengulang keberhasilan tersebut, tetapi kali ini melalui AI. Mantan koleganya, Alok Sama, mengenang diskusi Son tentang ‘singularitas‘, yaitu titik ketika mesin melebihi kecerdasan manusia, sudah berlangsung jauh sebelum topik ini populer.

Baca Juga : Ngeri! GPT-5 Sudah Rilis, Lebih Pintar, Lebih Cepat, Lebih Praktis

Strategi SoftBank Menguasai Rantai Nilai AI Global

Ekspansi SoftBank di dunia AI dimulai dari akuisisi perusahaan chip Inggris, Arm, pada 2016 senilai 32 miliar dolar AS. Kini nilai Arm meningkat lebih dari empat kali lipat, dengan teknologinya mendukung smartphone global dan pusat data AI. Tahun ini, SoftBank juga membeli Ampere Computing senilai 6,5 miliar dolar AS dan berencana berinvestasi hingga 32,7 miliar dolar AS di OpenAI, pembuat ChatGPT. Strateginya meliputi seluruh rantai nilai AI: chip, cloud, robotika, hingga aplikasi di sektor kesehatan, pendidikan, dan bisnis.

Son sudah memikirkan konsep ini lebih dari satu dekade. Pada 2010, ia meluncurkan “Visi 30 Tahun” SoftBank yang membayangkan komputer otak yang belajar tanpa campur tangan manusia. Robot humanoid Pepper pun lahir pada 2014, meski akhirnya dihentikan karena penjualan yang lesu. Pelajaran penting baginya, jangan meninggalkan ide besar, tapi arahkan pandangan lebih jauh ke depan.