Sukabumihitz – Perusahaan teknologi G42 yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) mulai melepaskan ketergantungan tunggalnya pada Nvidia dengan menggandeng sejumlah pemasok chip kecerdasan buatan (AI) baru. Langkah ini memperkuat pembangunan kampus pusat data AI berskala raksasa yang saat ini tengah dibangun oleh perusahaan tersebut.
Menurut laporan Semafor, G42 tengah menjajaki kemitraan strategis dengan AMD, Qualcomm, dan Cerebras Systems untuk memasok chip berperforma tinggi.Ekspansi ini bagian kerja sama teknologi AS-UEA mencakup pembangunan pusat data 5 gigawatt yang diumumkan saat kunjungan Presiden Donald Trump. Dalam lawatan tersebut, kedua negara menandatangani kesepakatan senilai lebih dari US$200 miliar, termasuk kontrak ekspor chip, meski menuai kekhawatiran sejumlah pejabat AS terkait isu keamanan nasional.
Persaingan Global Memanas
Sebelumnya, media melaporkan bahwa Huawei sempat menawarkan chip Huawei Ascend 910B serta sistem Huawei CloudMatrix 384 kepada G42. Namun, negosiasi masih berada pada tahap awal, sementara analis menilai kapasitas produksi Huawei belum mampu menyaingi skala produksi Nvidia.
Proyek pusat data G42 juga menjadi rebutan berbagai perusahaan teknologi global. Amazon Web Services, Microsoft, Meta, dan xAI memulai pembicaraan mengamankan kapasitas pusat data yang pakar sebut terbesar di luar Amerika Serikat.
G42 berencana mendedikasikan sekitar 20% dari total kapasitas pusat datanya untuk sistem Nvidia Grace Blackwell GB300, yang perusahaan targetkan beroperasi pada 2026. Selain itu, perusahaan mengusung konsep “kedutaan digital” untuk melindungi data penting dari bencana alam, serangan siber, dan lonjakan biaya.