AI untuk Karier Muda: Konten, Afiliasi, dan Inovasi
Berikutnya, David Rizal (VP Content Postinc Media), Rifki Abdussalam Al Marwadi (Account Officer BRI), dan Alvin (Digital Innovator BCA) berbagi strategi membangun bisnis sejak bangku sekolah. Mereka mengulas riset tren, branding yang otentik, TikTok Affiliate, hingga cara menjaga inovasi berkelanjutan.
Para pemateri sepakat bahwa generasi muda perlu menguasai bahasa Inggris, kemampuan komputer, dan pemahaman AI agar mampu bersaing di tingkat nasional sampai internasional. Selain itu, mereka mendorong peserta untuk mencoba, mengukur, lalu memperbaiki, bukan menunggu “sempurna” baru mulai.
Suara Peserta: Termotivasi dan Siap Praktik
Depi Rahyuwinata, guru BK, mengaku mendapat banyak wawasan baru. Menurutnya, sesi ini mendorong pendidik untuk terus belajar dan menerapkan AI secara bertahap dalam pembelajaran.

Sementara itu, Ghea Djanie, peserta pelajar, merasa konferensi ini seru dan relevan. Ia pulang membawa ilmu, pengalaman, serta relasi baru yang langsung berguna untuk pengembangan diri dan rencana masa depan. Keduanya berharap agenda sejenis berjalan rutin dan melibatkan lebih banyak sekolah, agar literasi teknologi berkembang merata.
AI Bukan Ancaman, Melainkan Peluang
Di akhir acara, para peserta pulang dengan bekal inspirasi, pengetahuan, dan motivasi baru. Seminar ini membuka wawasan bahwa AI bukan ancaman, melainkan peluang besar yang bisa dimanfaatkan secara kreatif, produktif, dan inovatif.
Baca juga: DICO Hadirkan Program CermAI, Dorong Kreativitas dan Pemanfaatan AI di Era Digital