Sukabumihitz – Gunung Sunda, yang terletak didataran tinggi Jawa Barat yaitu di Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Gunung sunda memiliki ketinggian 600 -700 mdpl yang terbentuk dari batuan pasir kuarsa dan memiliki kemiringan lereng lebih dari 40%, serta memiliki luas 150 hektar, itu menjadi daerah resapan air juga sumber mata air bagi perkampungan yang menggelilingi Gunung Sunda.
Warga Sukabumi dan luar daerah, mengenal Gunung Sunda karena keindahan alamnya. Pemandangan di gunung ini langsung mengarah ke Gunung Gede Pangrango tanpa halangan apa pun, ditambah dengan hamparan hijau permukiman warga yang memukau. Keindahan ini menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Namun, di balik pesonanya, Gunung Sunda juga menyimpan cerita legenda yang menarik perhatian.
Tempat Persembunyian
Gunung Sunda juga memiliki nama lain yaitu gunung kerud atau gunung tunda. Menurut warga sekitar penamaan tersebut konon katanya pada zaman dahulu di jadikan sebagai tempat persembunyian sehingga lokasi nya di samarkan.
Benda pusaka
Menurut warga sekitar, nama Gunung Sunda diganti karena di tempat itu terdapat benda pusaka. Siapa pun yang menemukan benda pusaka tersebut akan menjadi kaya raya dan menjadi penguasa. Maka dari itu orang tua zaman dulu mengganti nama Gunung Sunda menjadi Gunung Kerud atau Gunung Tunda.
Gua yang terhubung dengan Gua Kutamaneh
Di Gunung Sunda terdapat sebuah goa yang menyimpan senjata prajurit Kerajaan Pajajaran. Goa ini sering menjadi lokasi penampakan macan menurut cerita warga sekitar.
Mereka percaya, saat seseorang masuk ke goa, ukurannya terlihat besar, tetapi semakin jauh ke dalam, ruangnya semakin menyempit. Konon, jika ada yang berhasil keluar dari goa tersebut akan terhubung langsung dengan Goa Kutamaneh dan Goa Sarongge.
Baca juga: Legenda Sungai Citarum: Kisah Mistis di Balik Aliran Air Tertua
Persinggahan Prabu Siliwangi juga Penampakan Kereta Kencana
Warga sekitar mempercayai bahwa tempat tersebut merupakan persinggahan prabu siliwangi dan para pengawalnya. Para pengabdi Prabu Siliwangi dipercaya sesekali menampakkan diri dalam wujud macan hitam bercorak merah yang disebut Maung Lodaya.
Konon di sekitar tempat tersebut kerap sekali adaya hal tak kasat mata yaitu penampakan kereta kencana yang di percayai penduduk lokal berasal dari kerajaan Padjajaran.
Pertapaan Para Jawara
Batu Burui
Menurut cerita di batu tersebut ada lubang yang berisi katak dan anehnya air di batu tersebut tidak pernah surut atau mengering. Di gunung sunda sendiri tidak hanya ada batu buruy tetapi juga ada batu lulumpangan, batu kasur dan batu bilik.
Seorang petani di daerah pegunungan mencari sumber air untuk mencuci tangan dan menemukan air di lubang batu buruy. Setelah mencuci tangan, ia hendak pulang, tetapi terus berputar di sekitar batu tersebut dan tak kunjung menemukan jalan keluar. Baru larut malam ia berhasil pulang dan menyadari kejadian aneh itu terkait dengan batu buruy tempat ia mencuci tangan.
Pesantren Gaib
Di lokasi dekat batu buruy, konon ada sebuah pesantren gaib yang di pimpim oleh Eyang Haji Raden Suryakencana serta para santrinya dari bangsa jin. Konon para jawara yang betapa di situ harus ikut ke pesantren gaib jika ingin menaikan ilmu kanuragannya.
Kesimpulan
Masyarakat mempercayai berbagai legenda dan cerita mistis yang melekat dan menyebutnya Gunung Kerud atau Gunung Tunda karena dulunya orang-orang menggunakannya sebagai tempat persembunyian. Legenda menyebutkan bahwa gunung ini menyimpan benda pusaka yang diyakini dapat membawa kekayaan dan kekuasaan.
Penduduk setempat juga menghubungkan gua di Gunung Sunda dengan Gua Kutamaneh dan sering melaporkan penampakan macan serta fenomena supranatural. Mereka percaya bahwa Prabu Siliwangi pernah singgah di tempat ini, dan lokasi tersebut sering menjadi saksi penampakan kereta kencana.
Selain itu, para jawara menjadikan Gunung Sunda sebagai tempat bertapa untuk meningkatkan ilmu kanuragan. Mereka juga mengenal batu-batu unik seperti Batu Buruy yang airnya tidak pernah surut. Di sekitar area itu, masyarakat menceritakan adanya pesantren gaib yang dipimpin oleh Eyang Haji Raden Suryakencana. Gunung Sunda tetap memikat perhatian dengan misterinya yang tak pernah surut.