Sukabumihitz – Perpustakaan menjadi tempat untuk membaca dan mengakses buku, tetapi kini semakin menunjukkan perannya sebagai agen perubahan sosial yang memiliki peran penting dalam pemberdayaan komunitas. Dengan membuka akses kepada berbagai lapisan masyarakat, perpustakaan berfungsi sebagai pusat informasi. Perpustakaan tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup sosial dan ekonomi penggunanya.
Sebagai pusat pengetahuan, menurut Suagam, Pustakawan Universitas Nusa Mandiri (UNM) perpustakaan menjadi salah satu pilar yang mendorong perubahan dalam masyarakat.
“Salah satu peran utama perpustakaan dalam perubahan sosial adalah dengan menyediakan akses informasi yang merata. Di tengah ketimpangan akses terhadap sumber daya pendidikan dan teknologi, perpustakaan hadir untuk mengatasi masalah tersebut,”katanya dalam rilis yang mereka terima, Kamis (9/1).
“Perpustakaan juga berperan besar dalam membangun komunitas yang inklusif. Berbagai program yang diselenggarakan oleh perpustakaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau kemampuan tertentu. Misalnya, perpustakaan menyediakan layanan untuk penyandang disabilitas, seperti buku braille dan perangkat lunak pembaca layer,” paparnya.
Di sisi lain, kata Suagam perpustakaan juga sering mengadakan program pelatihan bahasa atau keterampilan dasar lainnya. Untuk imigran dan kelompok minoritas, membantu mereka berintegrasi dengan lebih baik dalam masyarakat baru.
Baca Juga: UNM Sukses meraih Hibah Penelitian, Membuka peluang hingga Internasional
“Perpustakaan sering menjadi ruang bagi dialog sosial yang penting. Melalui acara diskusi, seminar, dan workshop, perpustakaan mendorong masyarakat untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap isu-isu sosial yang berkembang. Isu-isu seperti keadilan sosial, keberagaman, pendidikan inklusif, dan kesetaraan gender sering menjadi tema utama dalam acara-acara yang diadakan oleh perpustakaan,” jelasnya.
Dengan memberikan ruang bagi pertemuan berbagai ide dan perspektif, ungkap Suagam perpustakaan membantu menciptakan ruang yang memungkinkan masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi bagi tantangan sosial yang mereka hadapi.
“Pentingnya peran perpustakaan dalam membangun kesadaran sosial juga terlihat dari upaya mereka dalam melestarikan budaya lokal. Banyak perpustakaan yang memiliki koleksi-koleksi yang mendokumentasikan sejarah lokal, bahasa daerah, dan tradisi masyarakat setempat,” ujarnya.
Perpustakaan menjaga warisan budaya, menanamkan identitas masyarakat, dan membangun kesadaran budaya untuk menghargai keberagaman dalam masyarakat.
“Sebagai agen perubahan sosial, perpustakaan juga memberikan peluang untuk kolaborasi. Banyak perpustakaan bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk mengadakan program-program yang memberikan dampak langsung kepada Masyarakat,” bebernya.
Program-program ini tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga pada ekonomi dan sosial, seperti kewirausahaan, keterampilan, dan pemberdayaan perempuan. Melalui kolaborasi ini, perpustakaan UNM berperan dalam menciptakan dampak sosial yang luas dan berkelanjutan.
“Dengan berbagai peran yang dijalankannya, perpustakaan membuktikan dirinya sebagai pusat perubahan sosial yang vital dalam masyarakat. Perpustakaan menyediakan akses pendidikan, peluang kerja, dan kolaborasi sosial budaya untuk membentuk masyarakat yang adil, inklusif, dan berkembang. Sebagai agen perubahan, perpustakaan terus memberikan kontribusi positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, terhubung, dan berdaya,” tutupnya.