Sukabumihitz – Mahasiswa sering memusatkan perhatian pada nilai dan prestasi akademik. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk menyelesaikan tugas, laporan, dan ujian.
Namun, di balik kesibukan itu, banyak mahasiswa justru mengabaikan bekal penting bernama soft skills. Dunia kerja saat ini menuntut lebih dari sekadar kecerdasan intelektual perusahaan juga mencari kemampuan komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, dan kerja sama tim.
Mahasiswa Membutuhkan Soft Skills untuk Bertahan
Soft skills hadir sebagai keterampilan dasar yang tidak selalu tertulis dalam kurikulum, tetapi justru menentukan keberhasilan di masa depan. Mahasiswa yang mampu menyampaikan ide dengan jelas, beradaptasi dengan cepat, dan menghadapi konflik dengan bijak lebih siap bersaing di dunia kerja.
Tanpa keterampilan ini, prestasi akademik yang tinggi kehilangan kekuatan karena tidak mendukung kesiapan menghadapi tantangan nyata. Banyak lulusan perguruan tinggi kesulitan menembus dunia kerja karena hanya mengandalkan IPK.
Perusahaan kini menilai lebih jauh apakah calon karyawan memiliki etika kerja, sikap profesional, serta keterampilan interpersonal. Kondisi ini menegaskan bahwa mahasiswa harus menyeimbangkan kemampuan akademik dengan soft skills agar bisa tampil kompetitif.
Baca Juga : Atur Waktu Kerja Pintar dengan Pomodoro Technique untuk Menghindari Burnout
Mahasiswa Bisa Mengasah Soft Skills Sejak Kuliah
Mahasiswa sebaiknya tidak menunda untuk melatih soft skills. Mereka bisa memanfaatkan organisasi, kegiatan sosial, kerja kelompok, atau magang sebagai sarana belajar langsung.
Aktivitas tersebut membantu mahasiswa mengasah komunikasi, kepemimpinan, serta kemampuan mengelola konflik. Dengan mengembangkan soft skills bersamaan dengan prestasi akademik, mahasiswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja.
Mereka bisa membangun jejaring yang luas, menyesuaikan diri dengan perubahan, dan menunjukkan kualitas diri yang membuat mereka unggul di tengah persaingan.
Baca Juga : Bukan Malas, tapi Cerdas: Anak Muda Pilih Bekerja dari Rumah
