Pendidikan

Prodi Akuntansi Syariah  STEI SEBI Gelar Kuliah Tamu tentang Implementasi Standar Akuntansi Syariah pada Perbankan Syariah di Indonesia

158
×

Prodi Akuntansi Syariah  STEI SEBI Gelar Kuliah Tamu tentang Implementasi Standar Akuntansi Syariah pada Perbankan Syariah di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Program Studi Akuntansi Syariah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Depok, menggelar kuliah tamu dalam bentuk seminar dengan tema "Implementasi Standar Akuntansi Syariah di Perbankan Syariah",  dengan mengundang narasumber Dr. ENG Saiful Anwar SE., AK., CA, M.Si, Sabtu (6/1/2024). (Foto: Dok STEI SEBI)

Sukabumihitz.com, Depok–  Program Studi Akuntansi Syariah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Depok, menggelar kuliah tamu dalam bentuk seminar dengan tema “Implementasi Standar Akuntansi Syariah di Perbankan Syariah”, Sabtu (6/1/2024). Kuliah tamu ini merupakan bagian dari mata kuliah Seminar Standar Akuntansi Syariah yang diampu oleh Dadang Romansyah, SE., Ak., CA., SAS., MM.

Agenda ini dilaksanakan secara luring di STEI SEBI dan mengundang Dr. ENG Saiful Anwar SE., AK., CA, M.Si sebagai narasumber. Ia  merupakan seorang praktisi yang telah lebih dari 10 tahun berkecimpung dalam perbankan syariah. Saat ini ia menjabat sebagai Komite Audit PT Bank Muamalat Indonesia sekaligus komite pemantauan manajemen resiko pada PT. Bank Kb Bukopin Syariah. Kuliah ini dihadiri oleh 35 mahasiswa dari 2 kelas berbeda dengan tujuan mengetahui penerapan SAK Syariah dalam dunia kerja terutama pada indsutri perbankan syariah.

Dalam sambutannya, Dadang Romansyah, SE., Ak., CA., SAS., MM selaku dosen pengampu mata kuliah SAK Syariah mengungkapkan bahwa STEI SEBI tengah membiasakan diri untuk menghadirkan kuliah tamu dalam mata kuliah di kampus sebagai bentuk penyelarasan antara teori dan realitas industri.

“Insya Allah kita akan meresapi berbagai tantangan kompleks yang dihadapi oleh bank syariah saat ini dan yang mungkin muncul di masa depan, terutama seiring dengan persaingan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan munculnya pinjol yang dengan mudah diakses, berpotensi membahayakan masyarakat. Kita akan mendengarkan bagaimana kondisi riil di dunia industri perbankan syariah karena perlu mahasiswa ketahui bahwa dunia teori tidak seindah dunia nyata.  Kami berharap para mahasiswa juga akan mendapatkan wawasan tentang bagaimana membangun karir di bank syariah, termasuk keterampilan yang perlu disiapkan oleh lulusan sarjana,” ujarnya  dalam rilis yang diterima Sukabumihitz.com.

Sebelum memasuki substansi pembahasan, Dr. ENG Saiful Anwar SE., AK., CA, M.Si membuka materi dengan memberikan nasehat dan motivasi kepada mahasiswa, mendorong mereka untuk tetap bersemangat dan fokus menghadapi tantangan di masa depan. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan strategi untuk mencapai alur profesi atau jenjang karir yang lebih cepat dalam dunia profesional.

Biasanya, dalam waktu 10 tahun, seseorang sudah dapat menjadi seorang profesional jika dia fokus dan mengambil langkah yang tepat. Penting untuk merencanakan perjalanan waktu sebelum lulus agar di usia 40 tahun, segala sesuatu telah selesai atau tidak ada masalah tertinggal, yang sering disebut sebagai unfinished business. Sebagai muslim, kita tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk meraih kesuksesan dunia saja, tetapi wajib mengejar keberhasilan di akhirat,” ujarnya dengan penuh semangat.

Value dan Knowledge 

Selanjutnya, pemateri membahas terkait pentingnya value dan knowledge dalam dunia kerja.  Ia  menegaskan bahwa value merupakan prinsip yang harus kita pegang selama hidup di mana segala sesuatu tawaran pekerjaan yang tidak sesuai dengan value yang telah diyakini maka harus ditolak. Sedangkan knowledge adalah sesuatu atau ilmu yang yang akan memberikan keuntungan kepada kita karena Allah SWT telah menyebutkan dalam surat Al Mujadalah ayat 11 bahwasannya Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

“Jika masyarakat hanya memiliki knowledge tanpa menjunjung tinggi value, maka hal tersebut hanya akan melahirkan orang-orang  yang sombong, yang mengerti tentang seluk beluk syariah tetapi tidak mengimplementasikan nilai tersebut dalam kehidupannya. Itulah yang terjadi di kebanyakan industri keuangan syariah hari ini karena banyak orang hanya fokus memperbanyak dan memerkaya knowledge tanpa melahirkan value,”  paparnya.

Dr. ENG Saiful Anwar SE., AK., CA, M.Si. menekankan bahwa salah satu nilai yang wajib dimiliki dalam dunia kerja adalah kejujuran. Ia menyoroti bahwa tanpa kejujuran, nilai dan pengetahuan dapat kehilangan artinya. Oleh karena itu, dalam menjalani karir, penting untuk memadukan pengetahuan yang dimiliki dengan nilai-nilai yang memandu kejujuran sebagai landasan utama.

Baca Juga : STEI SEBI dan Laznas IZI Sampaikan Policy Brief Dalam Islamic Philanthropy Outlook 2024

Dalam sesi tanya jawab, dua mahasiswi, Irfaul Risqoh Al Rieza dan Sainah, menyampaikan empat pertanyaan kepada narasumber. Salah satu pertanyaan yang diajukan menyoroti tentang fokus yang paling krusial sebelum atau setelah lulus guna mencapai kesuksesan tanpa meninggalkan urusan yang belum selesai sebelum usia 40 tahun, serta bagaimana untuk sukses mendapatkan percepatan karir.

Narasumber merespons dengan mengungkapkan bahwa kecukupan finansial merupakan elemen penting dalam mengakomodasi kehidupan di dunia dan akhirat. Menurut Dr. ENG Saiful Anwar SE., AK., CA, M.Si, pencapaian kecukupan finansial tidak hanya berkaitan dengan upaya mencari penghasilan yang melimpah, tetapi juga melibatkan pemeliharaan gaya hidup yang sesuai dengan nilai-nilai dan peningkatan rasa syukur.

Ia  menegaskan kebutuhan untuk menjaga pola konsumsi agar tetap realistis, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Selain itu, pemahaman bahwa konsep berutang sebenarnya menggunakan hak di masa depan yang dipaksa dinikmati saat ini, menjadi poin penting yang disampaikan narasumber.

Ia  menyarankan untuk menghindari berutang tanpa keadaan terdesak, serta memberi prioritas pada pemanfaatan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kapasitas diri. Dengan demikian, ia  menggarisbawahi pentingnya mengelola finansial dengan bijak, merawat gaya hidup yang seimbang, dan senantiasa bersyukur sebagai langkah-langkah kunci dalam mencapai kesuksesan dan percepatan karir sebelum mencapai usia 40 tahun.

Pada bagian akhir kuliah, pembicara  memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk tetap semangat dan membangun mental juang. Ia  menekankan pentingnya menghindari harapan pada hasil instan dan mengingatkan agar tidak beranggapan bisa langsung kaya hanya dalam beberapa bulan bekerja. “Kesuksesan dan pencapaian memerlukan waktu dan melibatkan suatu proses yang tidak dapat dihindari,” ujarnya.

Pembicara memberikan wawasan bahwa dalam perjalanan menuju profesionalisme di suatu bidang, rata-rata seseorang membutuhkan setidaknya 10 tahun. Hal ini mencerminkan pentingnya kesabaran, ketekunan, dan komitmen untuk terus belajar dan berkembang. “Lebih dari sekadar pengetahuan teknis, pembicara mengajak mahasiswa untuk menjaga nilai kejujuran di mana pun mereka bekerja,” tuturnya.