Dan jangan lupakan si kecil yang sering diperebutkan, stopkontak. Mahasiswa bisa rela duduk di lantai pojokan hanya demi mendapat colokan, ketimbang duduk di kursi nyaman tapi tanpa daya listrik. Bawa kabel ekstensi? Sudah pasti langsung naik pangkat jadi “pahlawan kelas.”
Hasan Basri, Kepala Kampus Universitas BSI Karawang, mengingatkan pentingnya menghargai teknologi sederhana ini.
“Teknologi sederhana ini jangan dianggap remeh. Justru dari alat-alat kecil seperti printer, proyektor, sampai stopkontak, mahasiswa bisa belajar disiplin, manajemen waktu, dan bagaimana menghadapi masalah nyata. Itu juga bagian penting dari pendidikan.”
Pada akhirnya, kemajuan teknologi tidak selalu tentang kecanggihan, tetapi tentang seberapa besar manfaatnya di saat-saat genting. Kecerdasan buatan mungkin mampu menulis esai dalam hitungan menit, tapi tetap printer yang memastikan esai itu benar-benar sampai di meja dosen. Jadi, jangan pernah remehkan keberadaan printer, headset, atau stopkontak. Mereka adalah pahlawan kecil yang sering terlupakan, namun sangat menentukan kelancaran perjalanan akademik mahasiswa.














