Pendidikan

Permudah Siswa  Belajar Membaca, Guru SD Bosowa Bina Insani Kembangkan Metode Vokal N

200
×

Permudah Siswa  Belajar Membaca, Guru SD Bosowa Bina Insani Kembangkan Metode Vokal N

Sebarkan artikel ini
Guru SD Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, Mariyatul Qiptiyah,S.Pd, memperkenalkan Metode Vokal N untuk memudahkan siswa belaiar membaca. (Foto: Dok SBBI)

Sukabumihitz.com, Bogor– Guru Kelas 1-3 SD Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, Mariyatul Qiptiyah,S.Pd, memperkenalkan Metode Vokal N untuk memudahkan siswa belajar membaca. “Melalui Metode Vokal N   saya ingin memberikan kontribusi suatu metode percepatan dalam belajar membaca yang saya yakin akan sangat membantu bagi orang tua atau guru khususnya anak-anak,” kata Mariyatul Qiptiyah S.Pd dalam rilis yang diterima Sukabumihitz.com, Selasa (5/12/2023).

Lulusan    S1 Kependidikan dan  mengajar di SD Masjid Syuhada Yogyakarta dari (1996-1999) itu menceritakan, penemuan Metode Vokal N ituberawal waktu ia menunggu acara  wisuda belasan tahun lalu. Ketika itu  ada permintaan orang tua  untuk memberi les membaca anaknya. Krena belum berpengalaman, saat itu Qiptiyah masih menggunakan buku-buku terbitan yang sudah ada, namun butuh waktu lama untuk bisa lancar membacanya. “Akhirnya saya mencoba-coba dengan metode sendiri,” ujarnya.

Berjalannya waktu, Qiptihyah lulus dan wisuda S1. Ia lalu diterima sebagai guru di SD Masjid Syuhada. “Di sana, saya juga menemukan permasalahan anak SD yang belum bisa baca termasuk di kelas saya. Sementara antara kurikulum dan kenyataan kurang singkron:  masuk SD boleh belum bisa baca sementara materi di buku menuntut harus sudah bisa membaca. Di lingkungan sekitar, kost tempat saya tinggal bahkan menjumpai anak kelas 3 SD yang belum bisa baca. Kenyataan itu saya mencoba mengajar membaca pada murid privat saya dengan metode yang saya buat sendiri. Alhamdulillaah hasilnya lumayan lebih cepat bisa lancar,” ungkapnya.

Setelah pindah ke Bogor dan menjadi guru di SD Bosowa Bina Insani, sejak tahun 1999, ia   tidak lagi menerima privat. Jadi ia agak melupakan  tentang mengajar membaca. “Namun ada permasalahan setelah punya anak yang sudah kelas 1, yang menurut saya harus bisa membaca cari buku belajar baca di toko-toko buku, hasilnya tidak memuaskan karena lama untuk bisa lancar dalam membaca. Bersama dengan itu saya ngajar di kelas 3, ada siswa saya yang belum lancar membaca,” tuturnya.

Qiptiyah sempat  bingung mencari buku yang menarik, yang bisa membantu anak dengan cepat bisa membaca.  Buku emacam itu susah didapat karena tidak cocok. “Akhirnya saya ajari sendiri dengan metode yang dulu pernah saya gunakan, alhamdulillaah hasilnya lebih cepat. Bahkan saya ingat waktu metode ini saya gunakan dalam mengajar, salah satu siswa saya, yakni  putra dokter Inayatullah, dengan kemauan sendiri tidak lama sudah lancar membaca koran padahal masih TK,” paparnya.

Covid-19 dan Klinik Baca

Masalah baru juga muncul saat pandemi Covid-19. Semua siswa belajar online. “Yang memusingkan bagaimana mengajari siswa yang belum bisa baca padahal harus dengan cara online?”ujarnya.

Di pararel kelas, sepakat membentuk klinik baca di setiap kelas dengan jam tambahan. “Namun masalah kita semua belum punya cara mengajar membaca secara online (belajar melalui zoom dengan ppt). Untungnya kita diberi kebebasan menggunakan cara apa saja, yang penting anak bisa membaca. Saya mengajar dengan metode yang saya buat sendiri , alhamdulillaah juga berhasil,” paparnya.

Masih dalam kasus belum bisa membaca padahal musim pandemi, kebetulan ada dua kasus unik anak SD, sudah kelas 5 belum bisa lancar membaca. Yang satu anak  saudara sepupunya   yang tinggal di Yogyakarta, dan satu lagi tetangganya kelas 5 SD. Dia  bisa menjawab WA dengan lancar tapi jika disuruh membaca di depan kelas, tidak pernah mau karena malu membacanya belum lancar.

“Kedua-duanya  saya  coba bantu dengan metode bagian level 2. Saya jajaki, masalahnya di mana, ko sudah kenal huruf tapi  gak  lancar baca, ternyata kutemukan masalanya ada di huruf vokal difthong dan penggunaan konsonan rangkap. Alhamdulillaah kasus 1 dengan cara online (zoom) 8X pertemuan sudah lancar,” paparnya.

Kemudian kasus kedua dia membantu anak tetangga  belajar membaca. Pertemuan secara offline di rumah, sebanyak tujuh kali.

Alhamdulillaah juga sudah lancar membaca. Jadi kesimpulannya metoda yang saya buat pada level 2 itucocok  untuk siswa yang sudah mengerti huruf tapi belum lancar-lancar membacanya,” tuturnya.

Qiptiyah menamakan metode belajar membaca yang diajarkannya dengan nama Metode Vokal N.  “Metode ini penting karena membaca sebagai dasar anak bisa berliterasi. Anak belum mengerti isi kalimat,   jika anak belum bisa baca dengan benar,” ujarnya.

Keunggulan Metode Vokal N

Ia mengemukakan, metode ini bisa menjadi solusi karena ada beberapa kelebihan, di  antaranya:

  1. Mempunyai metode yang berbeda dari metode yang sudah ada karena menarik dan mudah dipahami.
  2. Memberi dua solusi sekaligus bagi yang belum kenal huruf dan yang kenal huruf tapi belum lancar atau kesulitan melancarkan membaca.
  3. “Pada metode level 2 sangat berbeda dari buku lain karena  memudahkan orang tua /guru menemukan masalah berikut solusinya dibagian huruf apa anak mengalami kesulitan lalu kita tangani khusus dalam waktu tidak lama dari pengalaman saya, Insya Allah akan segera lancar,” ujarnya.
  4. Tanpa di eja setiap nambah satu huruf akan nambah perbendaraan kata  baru yang bisa dirangkai jadi kata yang ada maknanya sehingga lebih cepat bisa membaca.
  5. Mudah bisa digunakan mengajar offline maupun online.
  6. Metode ini disertai dengan gambar yang menarik, memudahkan anak mengingat huruf yang sedang dipelajarinya
  7. Metode ini sangat cocok untuk anak-anak yang belum bisa membaca atau belum lancar memnaca, pegangan guru ataupun orang tua untuk mengajari anak yang susah lancar baca.
  8. Tidak memerlukan waktu lama unuk anak bisa membaca kalimat,  karena mengawali dari huruf-huruf yang sering digunakan

Qiptiyah  mengaku  ingin membantu memberi solusi bagi siswa sekaligus para orang tua atau guru les yang ingin anaknya segera bisa membaca lancar. Dengan cara membuatkan atau membukukan metode dia  mengajar, dengan membagi 2 level yaitu: Level 1 untuk Siswa yang belum mengenal huruf dan Level 2 untuk siswa yang sudah mengenal huruf tapi mengalami kesulitan untuk lancar baca.

“Harapan saya dengan metode yang saya buat, anak-anak akan terbantu membaca dengan cepat bisa lancar dengan waktu yang singkat. Dan orang tua/guru bisa membimbing membaca dengan keberhasilan lebih cepat melalui bantuan buku ini,” tuturnya.