Sukabumihitz – Teknologi informasi terus melaju kencang dalam sepuluh tahun terakhir, salah satunya lewat kehadiran cloud computing. Teknologi ini membuat data berpindah dari perangkat fisik menuju infrastruktur digital yang jauh lebih fleksibel, efisien, dan mampu berkembang sesuai kebutuhan. Perkembangan ini menumbuhkan kebutuhan tinggi terhadap tenaga ahli yang tidak hanya mampu mengelola data, tetapi juga mengoptimalkan nilai strategisnya.
Lulusan program studi Sains Data tampil dengan keunggulan yang semakin menonjol di tengah kebutuhan tersebut. Mereka mempelajari analisis data, big data, dan kecerdasan buatan, sekaligus melatih strategi serta berpikir kritis untuk keputusan. Kombinasi keahlian tersebut membuat lulusan Sains Data mampu memberi nilai tambah nyata bagi organisasi di berbagai sektor, mulai dari bisnis, pemerintahan, hingga layanan kesehatan.
Baca juga: Revolusi Digital: Memahami Cloud Computing dan Manfaatnya
Sebagai kampus yang mengusung konsep Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) menyusun kurikulum Sains Data agar selalu relevan dengan kebutuhan industri modern. Mahasiswa mendapat pengalaman belajar berbasis praktik, menyelesaikan studi kasus nyata, dan menggunakan teknologi cloud computing secara langsung dalam proses pembelajaran. Pendekatan tersebut memastikan mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap menghadapi dinamika industri.
Keunggulan lulusan Sains Data di era cloud computing terletak pada kemampuan mereka menyatukan teknologi dengan kebutuhan bisnis. Mereka tidak berhenti sebagai analis data, melainkan mampu berperan sebagai penghubung antara teknologi dan manajemen sekaligus motor penggerak inovasi berbasis data. Peran inilah yang menjadikan mereka katalis penting dalam transformasi digital.
Permintaan tenaga ahli data terus meningkat di level global. Industri e-commerce, fintech, transportasi digital, hingga kesehatan mencari talenta yang mampu mengolah data skala besar secara real-time dengan dukungan cloud computing. Lulusan Sains Data UNM menjawab tantangan tersebut dengan kompetensi yang relevan, adaptif, dan visioner.
Lebih dari sekadar menguasai keterampilan teknis, generasi ini hadir dengan kesiapan untuk memimpin perubahan. Mereka menjadikan data sebagai energi baru yang mendorong terciptanya solusi, inovasi, dan masa depan yang lebih kompetitif di era cloud computing.
