Sukabumihitz – Transformasi digital yang terus berlangsung secara masif di berbagai sektor industri membawa dampak besar terhadap kebutuhan sumber daya manusia, khususnya di bidang teknologi informasi. Menjawab tantangan tersebut, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi berkomitmen untuk mencetak lulusan Sistem Informasi yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing di era digital.
Peluang Karier Luas dan Menjanjikan
Agung Wibowo, Ketua Program Studi Sistem Informasi UBSI Kampus Sukabumi, menyatakan bahwa perubahan dunia kerja menuntut lebih dari sekadar penguasaan perangkat lunak atau pemrograman. Dunia kerja juga membutuhkan kemampuan analitis, keterampilan komunikasi, dan pemahaman strategi bisnis digital. Oleh karena itu, kampus terus mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri. Beberapa mata kuliah baru yang dihadirkan antara lain data science, cloud computing, dan cybersecurity.
Peluang karier lulusan Sistem Informasi terbuka lebar di berbagai sektor. Profesi seperti system analyst, IT project manager, data analyst, software developer, hingga konsultan TI sangat dibutuhkan di perusahaan swasta, instansi pemerintahan, dan startup teknologi. Selain itu, peluang menjadi freelancer atau technopreneur juga makin terbuka berkat kemajuan internet dan platform digital.
Baca Juga : Sistem Informasi: Jembatan Teknologi dan Manajemen Bisnis
Kolaborasi dan Penguatan Kompetensi Mahasiswa
UBSI Kampus Sukabumi aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra industri. Tujuannya untuk memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang cukup. Program magang, seminar industri, dan studi kasus nyata menjadi bagian dari pembelajaran untuk memperkuat kesiapan kerja lulusan.
“Lulusan Sistem Informasi dari UBSI terbukti mampu bersaing dan berkontribusi di berbagai bidang, baik di tingkat lokal maupun nasional. Banyak alumni kami yang kini bekerja di perusahaan teknologi terkemuka, membuka jasa konsultan IT sendiri, bahkan menjadi pengusaha digital,” tambah Agung.
UBSI Kampus Sukabumi juga mendorong mahasiswa membangun portofolio digital sejak dini. Salah satunya melalui proyek akhir yang berbasis solusi teknologi untuk UMKM dan organisasi sosial. Hal ini tidak hanya memperkuat keterampilan teknis, tetapi juga membentuk kepekaan sosial dan pola pikir kritis.