Sukabumihitz – Perbedaan ospek di Indonesia dan luar negeri seringkali menjadi perdebatan. Banyak calon mahasiswa bertanya-tanya, apakah ospek di luar negeri lebih baik daripada di dalam negeri? Jawabannya ada pada pendekatan dan tujuannya.
Ospek di luar negeri cenderung lebih singkat, biasanya hanya berlangsung satu hingga lima hari, bahkan beberapa jam. Fokusnya adalah membantu mahasiswa beradaptasi secara akademik, sosial, dan budaya. Mereka akan diajak untuk berinteraksi sosial, mengikuti diskusi akademik, bahkan tur kota, untuk mengenal lingkungan baru.
Di sisi lain, ospek di Indonesia seringkali berlangsung lebih lama, bisa beberapa hari hingga lebih dari seminggu. Pendekatannya lebih keras dan kompetitif, dengan banyak aktivitas fisik yang tujuannya memang untuk membangun solidaritas. Namun, hal ini kadang membuat mahasiswa baru merasa cemas.
Baca Juga: Metakognisi: Kunci Belajar Efektif yang Sering Terlupakan Mahasiswa
Namun, tidak semua kampus di Indonesia menggunakan sistem ospek yang kaku dan berhari-hari. Universitas Bina Sarana Informatika contohnya. Kampus Digital Kreatif ini mengadopsi pendekatan yang lebih modern dan efektif, seperti yang diterapkan di luar negeri. Kami meninggalkan tradisi ospek yang kaku dan mengedepankan orientasi yang santai, inspiratif, dan membangun.
Ospek yang Menginspirasi, Bukan Mengintimidasi
Di UBSI, penyambutan mahasiswa baru dilakukan dalam dua kegiatan utama yakni Orientasi Akademik (ORMIK) dan Seminar Motivasi (SEMOT).
ORMIK akan membekali mahasiswa baru dengan pemahaman mendalam tentang sistem akademik, fasilitas kampus, dan kurikulum prodi. Kamu akan bertemu langsung dengan para dosen yang siap membimbingmu.
Disamping itu, SEMOT akan memberikan kamu beragam inspirasi. Para pembicara hebat akan berbagi tips sukses di dunia perkuliahan dan karir. Kamu juga bisa mendengarkan kisah inspiratif dari para alumni yang sudah sukses.
Pendekatan ini sangat berbeda dari ospek kebanyakan. UBSI tidak fokus pada aktivitas fisik yang melelahkan atau kegiatan yang tidak relevan. Kampus ini justru ingin membangun koneksi yang kuat antar mahasiswa sehingga mereka akan berinteraksi secara positif dengan teman-teman baru. Tujuan utamanya adalah membentuk mental juara, punya semangat, dan rasa percaya diri untuk meraih impian.
Jadi, lupakan kekhawatiranmu tentang ospek yang kaku. Masa orientasi mahasiswa baru adalah awal dari perjalananmu. Itu adalah momen untuk membangun relasi, menemukan inspirasi, dan mendapatkan motivasi, bukannya kegiatan yang justru mengintimidasi.