Sukabumihitz – Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMASI) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kota Sukabumi kembali berhasil mengadakan Study Club ketiga bertajuk “Pemrograman Dasar Python”. Acara ini berlangsung pada Selasa, 15 Oktober 2024, dan menghadirkan narasumber Ibu Desi Susilawati, M.Kom, yang memaparkan konsep dasar bahasa pemrograman Python secara komprehensif.
Selama sesi berlangsung, narasumber menjelaskan berbagai topik fundamental, seperti penggunaan print, input, dan variabel, serta penerapan struktur percabangan. Mahasiswa juga langsung mengerjakan studi kasus untuk memperkuat pemahaman mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Desi menekankan pentingnya ketekunan dan minat dalam mempelajari pemrograman. “Banyak mahasiswa masih cenderung menghindari pemrograman karena menganggapnya sulit. Jika tekun dan memiliki rasa ingin tahu, setiap mahasiswa bisa menguasai keterampilan ini dengan baik,” ujarnya.
Antusiasme Peserta Meningkat Signifikan
Dibandingkan dengan kegiatan serupa sebelumnya, acara kali ini mencatatkan peningkatan partisipasi yang signifikan. Peserta terdiri dari mahasiswa Sistem Informasi semester 1, 3, dan 5, yang terlihat aktif dalam setiap sesi.
Resti Jamilah, moderator acara, turut berkomentar bahwa memahami konsep dasar adalah kunci untuk mempermudah proses belajar. “Belajar pemrograman itu tidak sulit asalkan kita memahami konsepnya,” ujarnya.
Selain membahas dasar-dasar teknis, Ibu Desi juga mengungkapkan peluang karier di bidang pemrograman yang semakin menjanjikan di era digital ini. “Permintaan akan programmer sangat tinggi, baik bagi mahasiswa maupun lulusan baru. Bahkan, dengan proyek tertentu, seorang programmer bisa menghasilkan pendapatan hingga puluhan juta rupiah,” tambahnya.
Baca Juga: Kuliah Merantau dan Tinggal di Kota Sendiri: Tips Memahami Perbedaannya
Mengubah Mindset dan Menyukai Pemrograman
Ibu Desi juga menekankan pentingnya mengubah pola pikir terkait pemrograman. “Langkah awal belajar pemrograman adalah menyukai bidang ini. Kita juga harus menghilangkan stigma bahwa hanya orang ‘jago’ yang keren di bidang ini. Semua orang bisa belajar jika memiliki keinginan,” katanya.
Meski kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang, Ibu Desi mengingatkan bahwa peran manusia dalam menciptakan program tetap krusial. “Meskipun banyak program yang bisa dihasilkan AI, ada batasan yang hanya bisa diatasi oleh manusia. Oleh karena itu, keterampilan pemrograman tetap sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Harapan untuk Membangun Minat Berkelanjutan
Kegiatan ini diharapkan memotivasi mahasiswa untuk terus mengeksplorasi dunia pemrograman, terutama Python, yang merupakan salah satu bahasa pemrograman paling relevan saat ini. “Penguasaan Python tidak hanya berguna selama masa studi, tetapi juga menjadi aset penting dalam memasuki dunia kerja di era digital,” tutup Ibu Desi.
Acara Study Club ketiga HIMASI ini tidak hanya berhasil menambah pengetahuan peserta, tetapi juga membangkitkan semangat mereka untuk lebih mendalami pemrograman. HIMASI berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa sebagai bagian dari upaya mencetak lulusan siap kerja yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi masa kini.