Sukabumihitz – Bagi banyak mahasiswa, terutama mereka yang belum terbiasa mengunjungi perpustakaan atau meminjam buku, sistem klasifikasi di perpustakaan mungkin terasa asing. Perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga memiliki sistem pengorganisasian yang bertujuan untuk memudahkan pencarian informasi. Salah satu sistem yang paling umum digunakan adalah Dewey Decimal Classification (DDC).
DDC merupakan sistem klasifikasi perpustakaan yang mengelompokkan buku berdasarkan subjek ilmu. Dengan adanya sistem ini, buku tidak disusun secara acak, tetapi berdasarkan kategori yang jelas sehingga lebih mudah ditemukan. Memahami sistem klasifikasi ini tidak hanya membantu mahasiswa dalam mencari buku, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana ilmu pengetahuan tersusun secara sistematis.
Apa Itu Klasifikasi DDC?
DDC membagi seluruh ilmu pengetahuan ke dalam 10 kategori utama, yang masing-masing memiliki subkategori lebih spesifik. Berikut adalah 10 kategori utama dalam DDC:
- 000 – Karya Umum (ensiklopedia, komputer, perpustakaan, media)
- 100 – Filsafat dan Psikologi
- 200 – Agama
- 300 – Ilmu Sosial (hukum, pendidikan, ekonomi, politik)
- 400 – Bahasa
- 500 – Ilmu Murni (matematika, fisika, biologi, astronomi)
- 600 – Ilmu Terapan (teknik, kesehatan, pertanian, bisnis)
- 700 – Seni dan Rekreasi (musik, olahraga, desain)
- 800 – Sastra (puisi, novel, drama)
- 900 – Sejarah dan Geografi
Setiap buku dalam perpustakaan yang menggunakan DDC akan memiliki nomor klasifikasi berdasarkan kategori ini, sehingga memudahkan pengunjung dalam menemukan buku sesuai bidang yang diminati.
Baca Juga : Model-Model Literasi Informasi: Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi
Manfaat Klasifikasi DDC bagi Mahasiswa
-
Mengenali Struktur Ilmu Pengetahuan
- DDC membantu mahasiswa memahami bahwa ilmu pengetahuan memiliki hierarki dan keterkaitan antara satu bidang dengan bidang lainnya.
- Dengan mengetahui kategori utama dalam DDC, mahasiswa dapat lebih mudah memahami bagaimana suatu subjek terkait dengan subjek lainnya.
-
Mempermudah Akses ke Sumber Informasi
- Dengan memahami DDC, mahasiswa tidak perlu mencari buku satu per satu secara manual atau hanya mengandalkan pencarian digital.
- Mereka dapat langsung menuju bagian perpustakaan yang sesuai dengan bidang yang mereka butuhkan.
-
Meningkatkan Kemampuan Penelitian dan Referensi
- Mengetahui sistem klasifikasi membantu mahasiswa menyusun daftar pustaka atau bibliografi secara lebih sistematis.
- Dengan memahami hubungan antar subjek dalam DDC, mahasiswa dapat menemukan sumber referensi yang lebih luas dan relevan.
-
Membantu dalam Manajemen Informasi
- Mahasiswa dapat menggunakan prinsip klasifikasi DDC untuk menyusun catatan dan sumber belajar mereka sendiri.
- Sistematisasi ini akan membantu mereka dalam menyusun tugas dan proyek penelitian dengan lebih terstruktur.
-
Mendukung Pengembangan Literasi Informasi
- Literasi informasi melibatkan kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif.
- Pemahaman DDC membantu mahasiswa mengenali bagaimana informasi dikategorikan dan bagaimana cara mengaksesnya dengan lebih efisien.
DDC sebagai Pondasi Literasi Akademik bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa yang baru mengenal perpustakaan, memahami sistem klasifikasi DDC merupakan langkah penting dalam meningkatkan keterampilan akademik. DDC tidak hanya membantu dalam menemukan buku, tetapi juga memberikan wawasan tentang struktur ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan penelitian. Oleh karena itu, penting bagi perguruan tinggi untuk mengenalkan sistem klasifikasi ini kepada mahasiswa baru agar mereka lebih siap dalam menghadapi dunia akademik yang menuntut keterampilan literasi informasi yang tinggi.