Sukabumihitz – Jakarta – Di balik layar studio animasi profesional Buumteam Visual, ada kisah inspiratif dari seorang pemuda bernama Nabil, mahasiswa Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi di Cyber University. Ia bukan sekadar animator, melainkan sosok yang membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya di panggung industri kreatif.
Berawal dari Ruang Sempit dan Internet Lemot
Perjalanan Nabil dimulai dari kamar kecil di rumahnya, hanya berbekal laptop lama dan koneksi internet yang sering putus. Namun, dibalik keterbatasan itu, ia menanamkan semangat besar. Ia belajar secara otodidak, menyerap ilmu animasi dari berbagai tutorial di YouTube. Frame demi frame ia susun, meskipun sering harus menunggu proses render yang lambat atau laptop yang kepanasan.
“Anehnya, saya selalu balik lagi ke layar. Mungkin karena di situ saya merasa dunia ini bisa saya bentuk dengan gerakan, warna, dan cahaya,” ujar Nabil.
Melanjutkan Studi dan Menemukan Arah di Cyber University
Kini, Nabil sedang menjalani semester dua kuliahnya di Cyber University, kampus pertama di Indonesia yang mengusung konsep fintech-based education. Ia memperoleh kesempatan ini lewat Beasiswa Jalur Undangan (BJU) saat masih menempuh pendidikan di SMKN 67 Jakarta.
Keputusannya kuliah di Cyber University menjadi titik balik. Ia tak hanya mendapat pengetahuan teknis, tetapi juga ekosistem pembelajaran yang mendorongnya untuk berani melangkah ke dunia profesional.
Setiaji, selaku Kepala Kampus Cyber University, turut mengapresiasi semangat dan pencapaian Nabil.
“Kami bangga memiliki mahasiswa seperti Nabil. Fokus, visioner, dan punya kombinasi minat di animasi dan teknologi informasi. Ia sudah jadi inspirasi, bukan hanya untuk adik-adik kelasnya, tapi juga bagi kami semua di kampus,” ujarnya.
Baca juga: Belajar di Luar Kampus Mahasiswi Cyber University Asah Profesionalisme Lewat Kegiatan Magang
Animator dengan Dedikasi Tinggi
Yang membedakan Nabil dari animator pemula lainnya adalah sikap perfeksionis dan komitmennya terhadap kualitas. Ia tak segan mengulang proses animasi berkali-kali hingga sesuai standar pribadi. Walau sempat merasa rendah diri karena keterbatasan alat, semangatnya tak pernah redup.
“Kalau dari alat seadanya aja bisa bikin keren, bayangin nanti kalau udah full gear,” ungkap Nabil.
Mimpi Besar: Dari Teknologi hingga Film Animasi Layar Lebar
Nabil tidak hanya ingin dikenal sebagai animator. Ia ingin melebarkan langkah ke bidang teknologi informasi, fintech, dan film. Mimpinya adalah membuat film animasi dengan cerita yang membekas di hati penonton, bukan hanya sekadar visual yang memukau.
“Dalam dunia visual, hal paling kuat bukan efek atau grafiknya, tapi hati yang narik ceritanya,” tutur Nabil.
Cyber University, yang menggabungkan pendekatan antara teknologi digital, industri kreatif, dan bisnis modern, menjadi tempat tumbuh yang tepat untuk Nabil. Di sinilah ia ditempa bukan hanya sebagai pembuat karya, tetapi juga sebagai calon inovator dalam dunia digital Indonesia.