Sukabumihitz – Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kota Tasikmalaya sukses menggelar kegiatan pengabdian masyarakat pada Selasa, 4 November 2025. Tim mahasiswa memilih MTS Persis Al-Muhajirin sebagai lokasi utama untuk menjalankan program penting ini. Langkah ini merupakan bagian integral dari implementasi mata kuliah Pendidikan Pancasila di lingkungan kampus. Fokus utama para mahasiswa tertuju tajam pada upaya sosialisasi pencegahan tindakan bullying atau perundungan.
Permasalahan perundungan kini menjadi isu serius yang menuntut perhatian lebih di dunia pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa UBSI bertujuan untuk memutus mata rantai perilaku negatif tersebut sejak dini. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib setelah jam pembelajaran sekolah berakhir. Mahasiswa berharap program ini memberikan dampak nyata bagi karakter para siswa di sekolah tersebut.
Edukasi Mendalam Nilai Pancasila untuk Tekan Perundungan

Mahasiswa memaparkan edukasi menyeluruh mengenai pengertian, bentuk-bentuk, hingga dampak negatif bullying bagi korban dan pelaku. Mereka juga menyoroti bagaimana perundungan merusak suasana belajar di lingkungan sekolah.
Baca juga : Belajar Jadi Seru! Enam Model Permainan Ubah Cara Siswa Menyerap Pelajaran
Tim mahasiswa memberikan solusi konkret dengan mengajak siswa menanamkan sikap saling menghargai sesuai nilai-nilai luhur Pancasila. Selain itu, mereka mendorong keberanian siswa untuk segera melaporkan setiap tindakan perundungan yang mereka lihat atau alami.
Penjelasan yang interaktif memudahkan siswa untuk memahami batas-batas perilaku yang dapat menyakiti orang lain. Nilai-nilai Pancasila menjadi fondasi utama dalam membangun empati di antara sesama pelajar. Dengan memahami hak orang lain, siswa dapat menjauhi godaan untuk melakukan tindakan sewenang-wenang. Langkah preventif ini sangat krusial guna menjamin setiap anak mendapatkan hak pendidikan yang layak.
Respon Positif Sekolah dan Harapan Masa Depan Tanpa Bullying
Pihak sekolah MTS Persis Al-Muhajirin menyambut hangat inisiatif mahasiswa UBSI yang sangat bermanfaat ini. Mereka menilai edukasi ini berhasil meningkatkan kesadaran siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Baik guru maupun siswa memberikan respon positif selama sosialisasi berlangsung di dalam kelas. Pihak sekolah meyakini bahwa langkah kecil ini mampu membawa perubahan besar bagi iklim sosial pendidikan di Tasikmalaya.
Keberhasilan acara ini menandai dimulainya budaya anti-bullying yang lebih kuat di lingkungan MTS Persis Al-Muhajirin. Mahasiswa UBSI Tasikmalaya berkomitmen untuk terus menyebarkan pesan positif ke sekolah-sekolah lainnya di masa mendatang.
Sinergi antara dunia perguruan tinggi dan institusi sekolah menengah menjadi kunci dalam membangun karakter bangsa. Generasi muda diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak, dewasa, dan penuh toleransi.














