Sukabumihitz – Dalam dunia pendidikan modern, metode belajar terus berkembang agar sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu pendekatan yang semakin diminati, khususnya di negara-negara maju, adalah metode pembelajaran inquiry. Pendekatan ini dinilai efektif dalam melatih keterampilan berpikir kritis dan membangun kemandirian siswa dua kemampuan penting di era sekarang.
Baca Juga : Hadapi Tantangan Industri! Mahasiswa Universitas BSI Sukabumi Jalani Uji Kompetensi Sistem Basis Data
Apa Itu Metode Inquiry?
Metode inquiry merupakan pendekatan belajar yang menekankan proses eksplorasi, penemuan, dan pemecahan masalah secara aktif oleh siswa. Dalam metode ini, siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga aktif mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis informasi, serta menyusun kesimpulan sendiri.
Sederhananya, siswa berperan sebagai “detektif” dalam proses belajarnya. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, melainkan berfungsi sebagai fasilitator yang membimbing jalannya penyelidikan. Pendekatan ini juga memberi ruang kepada siswa untuk menyampaikan pendapat, mengemukakan ide, dan mengembangkan solusi sendiri.
Melalui proses ini, siswa terbiasa berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan mempertanggungjawabkan gagasannya kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata. Ketika anak terbiasa bertanya dan mencari jawaban, mereka tumbuh menjadi individu percaya diri, mandiri, dan kreatif. Mereka bukan hanya mampu menjawab soal, tetapi juga mampu menyusun pertanyaan yang bermakna.
Bagaimana Bentuk Inquiry di Kelas?
Guru dapat menerapkan metode ini dalam berbagai cara, seperti:
-
Diskusi terbuka: Siswa menanggapi pertanyaan terbuka dari guru dan bertukar pikiran.
-
Eksperimen sederhana: Siswa menguji hipotesis berdasarkan hasil pengamatan.
-
Proyek mini: Siswa meneliti sebuah topik lalu mempresentasikan temuannya.
-
Studi kasus: Siswa menganalisis situasi dan merumuskan solusi dari data yang mereka kumpulkan.
Metode inquiry memberi ruang bagi siswa untuk belajar aktif, berpikir mandiri, dan memahami materi secara mendalam. Dengan pendekatan ini, pendidikan tidak lagi sebatas hafalan, melainkan proses membangun makna dan kreativitas. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang mengajarkan anak untuk berani bertanya, berpikir, dan menemukan jawaban sendiri.