Keagamaan

Meraih Keutamaan di Bulan Muharram dengan Puasa Tasu’a dan Asyura

271
×

Meraih Keutamaan di Bulan Muharram dengan Puasa Tasu’a dan Asyura

Sebarkan artikel ini
Puasa Asyura
Muharram menjadi momentum terbaik untuk meningkatkan ibadah | Sumber: www.freepik.com

Sukabumihitz – Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan suci dalam Islam. “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan… di antaranya empat bulan haram.” (QS. At-Taubah: 36). Di bulan ini, Allah SWT melipatgandakan pahala amal saleh dan melarang keras perbuatan dosa. Karena itu, Muharram menjadi momentum terbaik untuk meningkatkan ibadah, terutama melalui puasa sunnah, seperti puasa Tasu’a (9 Muharram) dan puasa Asyura (10 Muharram).

Mengapa Muharram Disebut “Bulan Allah”?

Rasulullah SAW menyebut Muharram sebagai “Syahrullah” atau bulan Allah, yang menunjukkan kemuliaan luar biasa dari bulan ini. Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim no. 1163). Penyebutan “bulan Allah” menjadi isyarat jelas bahwa Muharram memiliki kedudukan tinggi di sisi-Nya.

Puasa Tasu’a (9 Muharram)

Untuk membedakan diri dari orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan menambahkan puasa sehari sebelumnya, yakni tanggal 9 Muharram atau puasa Tasu’a. “Jika aku masih hidup sampai tahun depan, sungguh aku akan berpuasa juga pada tanggal 9 (Muharram).” (HR. Muslim).

Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):  “Nawaitu shauma yaumi tasyu’aa sunnatan lillahi ta’ala.”

Baca juga: Sambut Tahun Baru Islam dengan Doa dan Harapan