4. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan para raja dan orang kaya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, melainkan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. at-Tirmidzi no. 2681; Sunan Abu Dawud no. 3641)
5. Ilmu tidak lapuk dimakan waktu, sementara harta bersifat fana.
6. Orang berilmu dihormati karena pengetahuannya, sedangkan orang berharta sering dihargai hanya karena kekayaannya.
7. Ilmu membawa syafaat di akhirat, sementara harta akan dimintai pertanggungjawaban.
Dari sini terlihat jelas, ilmu memberi manfaat dunia dan akhirat, sedangkan harta hanya sebatas dunia dan penuh risiko.
Keutamaan Ilmu Dibandingkan Harta
Mengapa ilmu lebih mulia daripada harta? Karena ilmu mampu membersihkan jiwa dan menyempurnakan diri. Orang yang mencintai ilmu akan semakin dekat dengan ketaatan kepada Allah. Sebaliknya, orang yang mencintai harta cenderung jatuh pada kesalahan, kesombongan, dan kerakusan. Harta hanya memberikan kesenangan jasmani dan sifatnya sementara, sedangkan ilmu menghadirkan ketenangan akal, kebahagiaan rohani, dan cahaya iman yang abadi.
Ilmu dan harta sama-sama bisa menjadi nikmat, tetapi keduanya memiliki dampak yang berbeda. Harta bisa menjadi ujian yang menjerumuskan, sedangkan ilmu membawa keberkahan dan kemuliaan. Karena itu, seorang Muslim sebaiknya lebih mengutamakan mencari ilmu dibandingkan hanya mengejar harta. Dengan ilmu, hidup menjadi lebih terarah dan hati menjadi lebih tenang.














