Sukabumihitz – Tidak semua cinta berakhir karena habis rasa. Sebagian justru berakhir karena dua hati berjalan ke arah yang berbeda. Itulah luka yang ingin disampaikan Rizwan Fadilah (Njan) dan Nabila Taqiyyah melalui lagu duet terbaru mereka berjudul “Tak Satu Cerita”, yang resmi dirilis pada 31 Januari 2025, bersamaan dengan perilisan video musik di YouTube.
Sejak hari pertama, lagu ini langsung mencuri perhatian publik dan menjadi trending. Bukan karena sensasi, melainkan karena ceritanya terasa terlalu dekat dengan banyak orang. Tentang hubungan yang harus berakhir, bukan karena benci, tetapi karena impian tak lagi sejalan.
“Tak Satu Cerita” mengisahkan dua insan yang pernah saling menggenggam dengan penuh keyakinan. Mereka tumbuh bersama, berbagi tawa, dan merancang masa depan. Namun waktu perlahan menunjukkan kenyataan pahit: cinta saja tidak selalu cukup. Perbedaan tujuan, jarak emosional, dan perdebatan kecil yang terus menumpuk membuat hubungan yang dulu hangat perlahan retak.
Baca juga:“Bayangan Cinta yang Lalu”: Ketika Kenangan Tak Pernah Benar-Benar Pergi
Puncak emosi lagu ini terasa kuat pada bagian reffrain yang begitu jujur dan menyayat:
“Lepaskan hatiku bila tak sejalan
Hati ini berat jika ku bertahan
Semua yang kulakukan ternyata sia-sia
Relakan semua tak tersisa
Aku kamu tak satu cerita”
Lirik tersebut tidak berteriak, tetapi justru menusuk pelan. Ia menggambarkan keberanian seseorang untuk memilih melepaskan, meski hatinya masih penuh cinta. Ada kelelahan dalam bertahan, ada luka dalam keikhlasan, dan ada kesadaran pahit bahwa kebersamaan yang dipaksakan hanya akan menyakiti lebih dalam.
Kolaborasi vokal Rizwan dan Nabila terdengar saling menguatkan sekaligus saling mengikhlaskan. Suara mereka membawa emosi yang tenang, tetapi berat. Seperti percakapan terakhir dua orang yang masih saling sayang, namun tahu bahwa berpisah adalah satu-satunya jalan yang paling manusiawi.
“Tak Satu Cerita” bukan hanya lagu tentang perpisahan. Lagu ini berbicara tentang kedewasaan dalam mencintai, tentang memilih pergi agar masing-masing bisa tumbuh tanpa saling melukai. Lagu ini mengingatkan bahwa tidak semua hubungan harus diperjuangkan sampai habis, karena terkadang melepaskan justru menjadi bentuk cinta yang paling tulus.
Dan ketika lagu ini selesai diputar, yang tersisa bukan hanya melodi, tetapi juga pertanyaan sunyi di hati pendengarnya:
pernahkah kamu mencintai seseorang, namun harus merelakan karena kalian memang tidak ditakdirkan berjalan dalam satu cerita?














