Film

How to Train Your Dragon Live-Action” Sukses Fantastis, “Snow White” Justru Gagal Total

186
×

How to Train Your Dragon Live-Action” Sukses Fantastis, “Snow White” Justru Gagal Total

Sebarkan artikel ini
How to Train Your Dragon Snow White
Dari Puncak Box Office ke Lembah Kerugian: Kisah Kontras "Dragon" dan "Snow White" Live-Action

Sukabumihitz – Film live-action “How to Train Your Dragon” berhasil memikat penonton dan kritikus, menjadi contoh adaptasi yang sukses. Berbeda jauh, “Snow White” versi live-action justru menuai kontroversi dan gagal di pasaran.

“How to Train Your Dragon” Tuai Pujian dan Keuntungan

Dean DeBlois, sutradara trilogi animasi aslinya, menyutradarai film live-action “How to Train Your Dragon”. Film ini sukses besar sejak rilisnya. Banyak yang memuji film ini karena menangkap esensi film animasi aslinya. Efek visual memukau dan akting para pemain juga menambah nilai positif.

  • Kritikus Beri Nilai Tinggi: “How to Train Your Dragon” meraih predikat “Certified Fresh” di Rotten Tomatoes dengan skor tinggi. Ini melampaui kebanyakan film live-action Disney dalam sepuluh tahun terakhir. Kritikus memuji kesetiaan film ini pada sumber aslinya. Visual luar biasa dan chemistry antara Mason Thames (Hiccup) serta Nico Parker (Astrid) juga menarik perhatian.
  • Dominasi Box Office: Film ini mendominasi box office selama beberapa minggu. Film ini mencapai angka fantastis, lebih dari $350 juta secara global dalam waktu singkat. Anggaran sekitar $150 juta membuat film ini cepat untung. Proyeksi menunjukkan ini akan menjadi salah satu film terlaris tahun 2025.
  • Menarik Berbagai Generasi: Film ini tidak hanya menarik penggemar lama, tapi juga penonton baru dari berbagai usia. Adaptasi yang dibuat dengan hati-hati dan hormat pada materi asli bisa menarik audiens luas.

Baca juga: How to Train Your Dragon Live Action: Naga Kembali Hidup di Layar Lebar

“Snow White” Terjebak Masalah dan Merugi

Di sisi lain, Disney punya masalah dengan film live-action “Snow White”. Reputasinya rusak sebelum rilis, dan hasilnya mengecewakan di box office.

  • Kontroversi Pra-Rilis: Film ini menghadapi banyak kontroversi. Contohnya, pemilihan Rachel Zegler sebagai Snow White memicu perdebatan. Kritik juga muncul soal perubahan cerita dan penggambaran Tujuh Kurcaci. Pernyataan kontroversial dari bintang utama menambah buruk situasi.
  • Produksi Bermasalah dan Anggaran Besar: Produksi “Snow White” mengalami banyak kendala. Penundaan karena COVID-19 dan pemogokan aktor terjadi. Kebakaran di lokasi syuting juga menghambat. Uji coba penayangan yang buruk menyebabkan syuting ulang mahal. Ini membuat anggaran film membengkak hingga sekitar $270 juta.
  • Gagal di Box Office dan Kritik Pedas: Saat rilis, “Snow White” gagal total di box office. Disney diproyeksikan rugi besar. Banyak kritikus dan penonton mengecam perubahan cerita yang dianggap tidak menghormati aslinya. Efek CGI kurang memuaskan dan akting kurang meyakinkan juga menjadi sorotan.

Sukses “How to Train Your Dragon Live-Action” dan kegagalan “Snow White Live-Action” memberi pelajaran penting. Adaptasi live-action yang sukses butuh lebih dari nama besar atau efek khusus. Hormat pada materi sumber, pemahaman mendalam tentang daya tarik cerita aslinya, dan eksekusi cermat adalah kunci. Ini akan memenangkan hati penonton dan meraih sukses di box office. “How to Train Your Dragon” membuktikan adaptasi tepat bisa terbang tinggi. Sementara itu, “Snow White” menunjukkan risiko adaptasi yang terlalu jauh dari harapan penggemar.

Baca juga: Reboot Serial Harry Potter HBO Kembali Picu Kontroversi, Pemilihan Pemeran Snape Jadi Sorotan