Sukabumihitz – Film animasi Flow, karya sutradara Gints Zilbalodis, langsung mencuri perhatian dunia sejak pertama kali diputar di Festival Film Cannes 2024 dan terus meraih pujian di berbagai festival internasional. Setelah sukses di Annecy International Animation Film Festival 2024 dan meraih Grand Prize di Ottawa International Animation Festival, kini Flow resmi tayang di Indonesia, memikat para pencinta film dan penggemar animasi.
Flow menyuguhkan pengalaman sinematik yang tak biasa, memadukan cerita yang sederhana namun penuh makna dengan visual animasi yang mengesankan. Gints Zilbalodis, yang juga bertindak sebagai penulis skenario, sutradara, komposer musik, dan produser, berhasil menciptakan sebuah karya seni yang kaya akan ekspresi dan pesan.
Gaya Visual yang Mempesona
Salah satu daya tarik utama Flow adalah gaya animasi unik yang diterapkan oleh Zilbalodis. Menggunakan teknik painterly style, yang menyerupai goresan tangan lukisan, Zilbalodis membawa penonton ke dunia yang tampak seperti hasil karya seni yang hidup. Efek CGI dalam film ini memberikan kesan alami dan penuh emosi, memperkuat suasana film yang berfokus pada karakter hewan-hewan yang menjalani petualangan di tengah bencana alam.
Teknik ini sebenarnya bukan hal baru bagi Zilbalodis, mengingat ia juga menerapkan gaya serupa dalam film pertamanya, Away (2019). Namun, di Flow, ia semakin menegaskan kesan kasar pada setiap ‘goresan’ visual, yang semakin menambah kedalaman dan atmosfer film.
Cerita yang Memikat Tanpa Kata-kata
Keputusan Zilbalodis untuk membuat film tanpa dialog lagi, seperti dalam Away, semakin memperkuat daya tarik Flow. Cerita ini mengikuti petualangan seekor kucing hitam yang berjuang bertahan hidup setelah bencana banjir yang melanda bumi. Dalam perjalanannya, si kucing bertemu dengan berbagai hewan seperti capybara, lemur, burung sekretaris, dan anjing golden retriever yang semuanya memiliki karakteristik unik dan perilaku yang sangat sesuai dengan sifat alami mereka.
Meskipun tanpa dialog, penonton dapat dengan jelas memahami interaksi antar karakter hewan melalui bahasa tubuh dan ekspresi mereka yang kuat. Misalnya, si kucing hitam yang cenderung teritorial dan suka memanjat, atau sang golden retriever yang setia dan penuh kasih. Keputusan ini mengundang penonton untuk meresapi makna mendalam dari persahabatan, keberanian, dan perjuangan hidup yang terjalin di antara mereka.
Baca Juga: The Wild Robot Ketika Animasi Mengajarkan Kasih Sayang Tanpa Batas
Pesan Mendalam dalam Setiap Adegan
Flow bukan hanya sekadar petualangan hewan-hewan lucu. Film ini menyentuh tema yang lebih besar, yaitu ketakutan dan perjuangan untuk bertahan hidup. Zilbalodis sendiri menyatakan bahwa film ini menggambarkan perjalanan karakter utama, si kucing hitam, yang harus mengatasi ketakutannya terhadap berbagai hal, mulai dari air hingga ancaman dari sesama hewan.
Banjir yang melanda Bumi, awalnya tampak mengerikan, akhirnya bisa diatasi berkat kerjasama antara hewan-hewan tersebut. Musik indah mempertegas perubahan suasana, menonjolkan tema ketakutan dan harapan dalam film ini dengan mendalam.
Prestasi yang Membanggakan
Dengan durasi 1 jam 24 menit, Flow berhasil menyentuh hati penonton tanpa dialog. Film ini mendapat pujian dari kritikus dan skor tinggi di IMDb (8/10) dan Rotten Tomatoes (96%). Flow juga terpilih mewakili Latvia di Oscar 2025 untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.
Sebagai bukti dedikasi dan kerja kerasnya, Zilbalodis menghabiskan lebih dari 5,5 tahun untuk mengerjakan film ini. Flow tidak hanya mengisahkan alam dan perjuangan hidup, tetapi juga menunjukkan kekuasaan alam atas kehidupan, menggambarkan dunia tanpa manusia.
Dengan visual memukau, cerita mengharukan, dan pesan mendalam tentang kehidupan dan alam, film ini wajib ditonton penggemar sinema dan animasi. Bagi yang belum menonton, sekarang saatnya menikmati “Flow”, film animasi yang menggugah tentang ketakutan dan harapan hidup.