Gaya HidupOpiniPendidikan

Digital Notes vs. Catatan Tangan: Mana yang Bikin Mahasiswa Lebih Fokus?

31
×

Digital Notes vs. Catatan Tangan: Mana yang Bikin Mahasiswa Lebih Fokus?

Sebarkan artikel ini
notes
metode menulis catatan yang efektif bagi mahasiswa | Sumber : unsplash.com

Sukabumihitz – Dunia perkuliahan kini tak lagi identik dengan buku tebal dan pulpen. Mahasiswa semakin sering membawa laptop atau tablet untuk mencatat, menggambar mind map, bahkan merekam suara dosen.

Perubahan gaya mencatat dengan digital notes menunjukkan bahwa mahasiswa modern mencari cara paling efisien untuk memahami materi, bukan sekadar menyalin kata demi kata. Baik catatan digital maupun catatan tangan punya peran penting, tergantung pada bagaimana cara dan tujuan penggunaannya.

Catatan Digital Solusi Cepat dan Praktis untuk Belajar

Catatan digital menjadi pilihan favorit banyak mahasiswa karena mendukung kecepatan dan kerapian. Hanya dengan mengetik, semua materi kuliah bisa terdokumentasi rapi tanpa takut tinta habis atau kertas hilang.

Selain itu, aplikasi seperti Notion, OneNote, dan GoodNotes memungkinkan mahasiswa menyimpan ribuan halaman catatan dalam satu perangkat. Fitur pencarian cepat juga memudahkan menemukan topik tertentu hanya dengan satu kata kunci. Tidak hanya itu, mahasiswa dapat menambahkan gambar, tautan, bahkan video pembelajaran ke dalam satu file. Ini membuat catatan digital sangat efisien bagi mereka yang aktif berpindah tempat atau terlibat dalam proyek kolaboratif.

Namun, kemudahan ini punya sisi lain. Notifikasi dari aplikasi lain atau godaan membuka media sosial di sela-sela mencatat bisa mengganggu fokus. Tanpa disiplin, catatan digital justru menjadi sumber distraksi yang tidak disadari.

Catatan Tangan Koneksi Nyata antara Pikiran dan Tulisan

Menulis dengan tangan menuntut perhatian lebih. Proses ini membuat otak bekerja dua kali memahami lalu menuliskan kembali dengan kata sendiri. Karena itulah, catatan tangan sering kali terasa lebih “masuk ke kepala”.

Bentuk fisik catatan juga memberi pengalaman belajar yang lebih personal. Mahasiswa bisa menggambar, memberi warna, atau membuat simbol sesuai gaya belajar masing-masing. Aktivitas ini membantu otak mengingat lokasi dan konteks informasi dengan lebih baik.

Selain itu, menulis manual memberikan momen tenang tanpa gangguan layar. Saat pena menyentuh kertas, mahasiswa cenderung lebih hadir secara penuh. Tidak ada notifikasi, tidak ada tab lain hanya diri sendiri dan materi yang sedang dipelajari.

Baca Juga : Masa Depan Bukan Sekadar Takdir, Tapi Hasil dari Perencanaan Dini