BeritaBisnisPendidikan

Tiktok Affiliate VS Pengusaha Ayam Crispy, Mana Yang Profitable?

135
×

Tiktok Affiliate VS Pengusaha Ayam Crispy, Mana Yang Profitable?

Sebarkan artikel ini
Seminar Milenial Bisnis Offline vs Online

Sukabumihitz.com, Sukabumi Digital Kreatif Forum (SDKF) bersama Komunitas Gen Merah Putih berhasil menggelar seminar millenial bertajuk “Bisnis Offline vs Online: Sukses Berwirausaha di Usia Muda” dengan sukses pada hari Sabtu, 07 Oktober 2023. Acara ini diselenggarakan di Aula Universitas BSI Veteran dan dihadiri oleh sejumlah wirausahawan yang bersemangat untuk memahami perbedaan dan peluang bisnis offline dan online.

Kepala Kampus Universitas BSI Sukabumi, Jamal Maulana Hudin, menyampaikan rasa senang dan bangganya atas kolaborasi ini. Ia berharap acara ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta dan menjadi langkah awal untuk merangkul potensi wirausaha muda di Sukabumi.

” Semoga kami dari pihak kampus dapat terus berkolaborasi dengan SDKF dan Komunitas Gen Merah Putih untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi pemuda-pemudi di Indonesia” Ujar Jamal saat menyampaikan sambutan.

Sementara itu, Ketua SDKF, Satia Suhada, juga menyampaikan harapannya untuk SDKF dapat menjadi wadah atau forum bagi wirausaha muda di luar sana yang aktif berbisnis di dunia digital.

Narasumber Pertama

Seminar Milenial Bisnis Offline vs Online Pembicara Ridwan
Ridwan Setiawan, affiliator tiktok dan narasumber pertama seminar milenial

Narasumber pertama dalam acara ini adalah Ridwan Setiawan, seorang TikTok Affiliate yang telah sukses membangun karir di platform TikTok. Ridwan menceritakan pengalaman dan kesehariannya dalam berkreasi dan berbagi konten live di TikTok. Saat ini, Ridwan memiliki enam akun live yang aktif di TikTok dan 3 Studio, dan ia membagikan berbagai tips berharga kepada para peserta.

Ia memberi tips untuk menyeting studio untuk keperluan youtubenya. “Yang penting itu yang pertama adalah ruangan yang bersih, pencahayaannya bagus dan koneksi yang stabil. Koneksi itu yang paling utama” Ujarnya.

Selain itu, Ridwan juga menambahkan bahwa algoritma Tiktok itu tidak bergantung pada jenis handphone. “Handphone apapun tidak mempengaruhi algoritma Tiktok, mau itu iphone atau android itu sama saja. Bahkan, ada juga yang memakai android penonton livenya lebih banyak dibandingkan dengan pengguna iphone saat live” tambahnya.

Dalam sesinya, Ridwan menjelaskan apa itu TikTok Affiliate dan memberikan wawasan tentang bagaimana cara mendapatkan banyak viewers dalam konten live.

“Affiliate atau affiliator itu merupakan makelar yah dimana orang bisa menjual produk itu secara bebas tanpa bilang ke si sellernya. Tanpa di bilang ke sellernya ini maksudnya sellernya sudah mengetahui dan sellernya pun sudah membuat program tersebut” Ujarnya.

Menurutnya, konsistensi dalam menentukan waktu untuk melakukan live di TikTok sangat penting untuk mendapatkan rekomendasi dari algoritma TikTok. Ia juga menyarankan agar menghindari waktu live saat konten kreator besar atau terkenal sedang aktif, untuk dapat bersaing lebih baik dalam menarik perhatian penonton.

“Untuk awal mula live itu tipsnya harus konsisten dalam jadwal live agar mendapat rekomendasi dari algoritma TikTok. Selain itu juga menghindari waktu dimana Tiktoker yang besar sedang live. Selain itu, banyak belajar hal baru, menjaga keaslian produk, lebih mendekatkan diri pada Allah, dan kalo sudah banyak skill berbagi skill jangan pelit untuk berbagi skill” Ucap Ridwan.

Narasumber Kedua

Deni Rahmatullah, Narasumber kedua
Deni Rahmatullah, pengusaha ayam crispy d’fresto dan juga narasumber kedua pada seminar millenial

Dani Rahmatullah, pemilik usaha Ayam Crispy D’Fresto, yang saat ini telah memiliki 54 outlet aktif di berbagai lokasi. Dani berbagi pengalamannya tentang awal mula berbisnis, serta kunci kesuksesan yang telah membawanya jauh dalam dunia wirausaha. Ia kini sukses mengelola puluhan outlet, menceritakan bahwa awalnya ia memiliki niat dan tekad kuat untuk memulai bisnis. Ia tidak lupa untuk mencari seorang guru atau mentor yang dapat membimbingnya dalam berbisnis. Pada usia yang masih muda, 19 tahun, Dani memulai perjalanan bisnisnya. Ia mengawali usaha Ayam Crispy D’Fresto dengan modal sebesar 7 juta rupiah, yang bahkan dapat memulai dengan cara mencicil.

Menurutnya, bisnis ini memiliki potensi keuntungan yang besar, dengan rata-rata keuntungan bersih sekitar 20 ribu rupiah perharinya. Ia juga mengungkapkan bahwa mitra bisnisnya biasanya bisa mencapai titik balik modal dalam rentang waktu 4-5 bulan, dan dalam kasus tertentu, bahkan hanya 2-3 bulan. Dani Rahmatullah telah membuktikan bahwa bisnis kecil bisa menjadi besar dengan kerja keras dan perencanaan yang matang.

Selama perjalanan kariernya, Dani telah mencapai omset yang besar, bahkan mendekati angka tiga digit. Ia mengakui bahwa kunci kesuksesannya adalah kerja keras, komitmen, serta kepercayaan kepada Allah SWT dalam setiap langkahnya. Ia menekankan pentingnya tetap konsisten, belajar dari kegagalan, dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.

“Mulai dari sekarang, jika ingin mempunyai usaha, mulai dulu aja. Rubah mindset dari pemikiran sulit kepemikiran mudah, dan segala sesuatu selalu melibatkan Allah” Ucap Deni.

Acara ini sukses menginspirasi para peserta, terutama generasi muda, untuk menjelajahi peluang bisnis dunia offline dan online. Semangat kolaborasi antara Universitas BSI Sukabumi, SDKF, dan Gen Merah Putih diharapkan akan terus memberikan manfaat dan peluang bagi wirausaha muda di Sukabumi dan sekitarnya.

Baca Juga – Seminar Milenial, Sukses Berwirausaha di Usia Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *