BeritaKesehatan

Waspada Penularan Chikungunya! Dinkes Sukabumi Ajak Masyarakat Perangi Sarang Nyamuk

72
×

Waspada Penularan Chikungunya! Dinkes Sukabumi Ajak Masyarakat Perangi Sarang Nyamuk

Sebarkan artikel ini
Doc: Fixabay

Sukabumihitz – Penularan penyakit melalui gigitan nyamuk menjadi perhatian di Kota Sukabumi dengan munculnya kasus infeksi virus chikungunya. Seiring dengan memasuki musim penghujan, beberapa warga Kota Sukabumi telah mengalami gejala yang terkait dengan penyakit ini.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, drg Wita Darmawanti, infeksi virus chikungunya pertama kali terdeteksi di Kota Sukabumi pada akhir Januari 2024, terutama di wilayah Kecamatan Lembursitu.

“Waktu Januari mulainya ada yang chikungunya, tapi sudah sembuh untuk di Kelurahan Lembursitu. Yang Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu sedang kita tangani, artinya ada kasus tapi kan kita tidak menyatakan wabah, kan wabah mah ada ketentuannya,” kata Wita, mengutip dari Liputan 6.

Pada 23 Januari 2024, ada laporan mengenai beberapa warga  mengalami gejala yang mencurigakan dan hasilnya positif chikungunya setelah melakukan rapid tes (RDT). Kemudian di bulan Februari 2024 di Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, ada 10 orang positif setelah pemeriksaan lanjutan terhadap 26 orang dengan gejala serupa.

Baca juga: 5 Hal Super Simple Yang Bisa Membuat Hidupmu Berubah Drastis

Pihak berwenang segera bertindak dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Hingga saat ini, sudah ada tindak lanjut terhadap 18 orang yang terinfeksi, termasuk pemberian obat-obatan simptomatik dan penyuluhan kepada masyarakat.

Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan yang dibawa oleh nyamuk. Selain itu, miminta masyarakat untuk aktif membersihkan lingkungan sekitar mereka guna mengurangi potensi perkembangan sarang nyamuk.

“Ya sebenarnya hampir sama dengan DBD. Apa pun yang kita lakukan mau fogging berkali-kali juga kalau jentik nyamuknya masih banyak bersarang di tempat genangan air. Jadi diri kita sendiri yang harus membersihkan rumah, bak mandi, selokan kan juga tempat bersarang nyamuk. Kalau fogging mah jalan terakhir,” terangnya.

Baca juga: Grand Final Pemilihan Duta Baca Kota Sukabumi 2024, Membangun Generasi Penerus Berliterasi