BeritaPendidikan

Tak Perlu Kamera Mahal, BSI Digination 2025 Bongkar Rahasia Video Sinematik

38
×

Tak Perlu Kamera Mahal, BSI Digination 2025 Bongkar Rahasia Video Sinematik

Sebarkan artikel ini
Iyad Supriadin berbagi teknik video sinematik berbasis smartphone kepada peserta BSI Digination 2025 | Dok: Istimewa

Sukabumihitz – Membuat video sinematik tidak harus memakai kamera mahal. Hal itu terlihat pada gelaran BSI Digination 2025 di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi, Senin–Selasa (3–4/11). Acara berlangsung di Aula Kampus A, Jalan Cemerlang No. 8, Sukakarya, Kota Sukabumi.

Acara bertema “Opportunities in Creative Industry” ini menggandeng DCC, DICO, MDU, dan KIAN EO. Para pelaku industri kreatif hadir untuk membimbing siswa SMK yang ingin menekuni dunia konten digital.

Workshop Cinematic Smartphone yang Paling Ramai

Peserta paling antusias pada sesi praktik bersama Iyad Supriadin, video editor profesional. Sejak awal, ia menegaskan pentingnya kreativitas dan teknik dasar.

“Video cinematic itu bukan soal kamera mahal, tapi bagaimana rasa dan cahaya menyatu dalam gambar,” ujar Iyad, Selasa (4/11).

Kemudian, Iyad mengajak peserta mempraktikkan pengambilan gambar dengan ponsel. Ia mengajarkan teknik ninja walk, yaitu langkah halus untuk menghasilkan gambar stabil. Ia juga memberikan contoh pergerakan kamera yang efektif untuk menciptakan mood sinematik.

Baca juga: BSI Digination 2025 Motivasi Pelajar Sukabumi untuk Berani Berkarya di Industri Kreatif Digital

Panduan Editing yang Praktis dan Efektif

Para peserta belajar cinematic smartphone di BSI Digination 2025 | Dok: Istimewa

Setelah sesi pengambilan gambar, Iyad membimbing peserta mengedit video. Ia menunjukkan cara memilih footage, menata audio, memberi warna, serta menyisipkan efek suara dan teks. Selain itu, ia menjelaskan cara memotong transisi agar alur video terlihat rapi.

“HP yang speknya biasa saja tetap bisa bikin video sinematik. Yang penting niat dan tekniknya kuat,” tegasnya.

Iyad juga mendorong peserta terus berlatih dan memanfaatkan perangkat yang mereka punya sebelum membeli alat baru.

Program ini memberi pengalaman langsung bagi pelajar untuk memadukan teori dan praktik. Selain itu, kegiatan ini memperkuat peran UBSI sebagai kampus digital kreatif yang mendorong lahirnya talenta baru di industri konten.

Peserta pulang dengan pengetahuan teknis dan motivasi untuk berkarya lebih serius. Mereka kini lebih percaya diri untuk bersaing di industri kreatif yang semakin ketat.

Pada akhirnya, kegiatan ini menegaskan bahwa kualitas visual muncul dari teknik yang benar, kreativitas, serta kemauan belajar—bukan dari mahalnya peralatan.

Baca juga: Pelajar Sukabumi Antusias Ikuti Workshop Industri Kreatif BSI Digination 2025