Berita

Setia Mengabdi Meski Upah Minim, Guru Honorer Ini Diberangkatkan Umrah

36
×

Setia Mengabdi Meski Upah Minim, Guru Honorer Ini Diberangkatkan Umrah

Sebarkan artikel ini
Guru Honorer
Ketekunan Tanpa Batas: Guru Sukabumi Ini Jadi Teladan bagi Generasi Muda | Instagram @undercover.id

Sukabumihitz – Alvi Noviardi, guru honorer berusia 57 tahun, menarik perhatian publik setelah kisah hidupnya viral di media sosial. Dengan semangat mengabdi sebagai pendidik, Alvi mengajar di Madrasah Aliyah Riadul Anah dan MTs Hidayatul Islamiah meskipun gajinya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Untuk mengatasi keterbatasan ekonomi, ia memulung barang bekas sepulang mengajar selama lebih dari satu dekade.

“Saya sudah memulung sejak 2011. Meskipun hasilnya kecil, sekitar Rp50.000 seminggu, itu sangat membantu kami bertahan hidup,” ujarnya. Meskipun harus bekerja keras mencari tambahan penghasilan, Alvi tetap setia dengan profesinya sebagai guru.

Perjalanan Alvi sebagai tenaga pengajar dimulai pada 1988. Hingga kini, ia masih aktif mengajar IPS dan Sejarah di sekolah. Kendati menghadapi berbagai tantangan, Alvi tidak pernah menyerah. Sepulang mengajar, ia berjalan kaki sambil mengumpulkan barang bekas untuk dijual. Bahkan, ia harus tiga kali berganti angkutan umum demi bisa sampai ke sekolah setiap hari.

Kehidupan Alvi semakin berat sejak tiga tahun lalu ketika istrinya meninggal dunia akibat kanker payudara. Kini, ia tinggal bersama dua anaknya yang masih sekolah. “Saya harus bekerja lebih keras karena anak-anak masih butuh biaya sekolah,” ungkapnya dalam video viral di Instagram yang dibagikan akun undercover.id.

Baca Juga: PLN Icon Plus Raih Skor Tertinggi dalam Pengungkapan Informasi di ARA 2023

Video tersebut memperlihatkan momen saat Alvi beristirahat di pinggir jalan, sambil memulung. Dalam video itu, terlihat pula seorang murid yang menghampirinya, menyoroti peran ganda Alvi sebagai guru dan pemulung. Kisah inspiratifnya menyentuh hati warganet dan mendapat perhatian berbagai pihak.

Salah satu momen paling mengharukan terjadi ketika Alvi diundang ke Mapolres Cimahi dan bertemu Kapolres AKBP TR. Saat pertemuan itu, Kapolres menawarkan sesuatu yang tidak pernah ia duga. “Bapak mau berangkat ke Makkah?” tanya Kapolres. Dengan haru, Alvi mengangguk, dan Kapolres pun berkata, “Kalau begitu, saya berangkatkan Bapak untuk umrah.”

Selain hadiah perjalanan umrah, Alvi juga menerima modal usaha untuk membantu meningkatkan kondisi ekonominya. Kisahnya menjadi inspirasi bagi masyarakat bahwa ketekunan dan kerja keras tidak akan pernah sia-sia.

“Pak Alvi mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup,” ujar salah seorang warga yang terkesan dengan kisah tersebut.

Harapan pun muncul agar pemerintah lebih memperhatikan nasib guru honorer yang masih menerima upah rendah. Dengan dukungan lebih baik, guru honorer dapat terus berkontribusi dalam mencerdaskan generasi muda bangsa.

Kisah Alvi Noviardi menunjukkan bahwa perjuangan tulus akan menghasilkan buah manis pada waktunya. Semoga cerita ini menjadi dorongan bagi lebih banyak orang untuk peduli dan memberikan apresiasi kepada para guru honorer di Indonesia.

Baca Juga: Kominfo Blokir Aplikasi Temu untuk Lindungi UMKM dari Produk Asing