Membangun Ketangguhan Keamanan Siber di Era Kecerdasan Buatan
Sementara itu, Prof. Suyanto membawakan tema “AI Driven Cybersecurity: Building a Resilient IT Workforce.” Tema ini menyoroti perubahan besar dalam lanskap keamanan siber akibat kemajuan kecerdasan buatan. Ia menjelaskan bahwa teknologi AI kini tidak hanya dimanfaatkan untuk inovasi. Teknologi tersebut juga membuka peluang baru bagi munculnya serangan siber yang lebih kompleks, seperti AI-powered cyberattacks, dark hat AI, dan berbagai bentuk eksploitasi teknis lainnya.

“Teknologi AI kini tidak hanya menjadi alat bantu inovasi, tetapi juga senjata bagi pelaku kejahatan siber. Perguruan tinggi harus mempersiapkan tenaga TI yang tangguh dan adaptif agar mampu menghadapi ancaman digital di era kecerdasan buatan,” jelas Prof. Suyanto
Prof. Suyanto menilai, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia teknologi informasi yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan keamanan digital di era kecerdasan buatan. Ia mendorong dunia akademik untuk terus memperkuat kurikulum, riset, dan kompetensi mahasiswa agar siap bersaing di ranah global.
UBSI Sukabumi Perkuat Kurikulum Berbasis OBE dan Keamanan Siber
Menanggapi materi tersebut, Ketua Prodi Sistem Informasi UBSI Sukabumi menyampaikan bahwa sesi Professor Talk ini memberikan wawasan baru yang sangat relevan. Wawasan tersebut dinilai penting bagi pengembangan kurikulum di tingkat program studi. Ia menambahkan, penerapan Outcome Based Education (OBE) dan penguatan kompetensi keamanan siber menjadi dua aspek utama. Kedua aspek tersebut saat ini sedang dikembangkan di UBSI Sukabumi.
“Kami melihat bahwa arah kebijakan APTIKOM sejalan dengan kebutuhan industri digital saat ini. Melalui penerapan OBE dan peningkatan literasi AI serta keamanan siber, kami ingin memastikan lulusan Sistem Informasi UBSI mampu bersaing di dunia kerja,” ujar Kaprodi SI UBSI Sukabumi.
Kaprodi Sistem Informasi UBSI Sukabumi juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ini membantu program studi memahami arah kebijakan akademik nasional serta mendorong dosen dan mahasiswa untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi global.
Sesi kegiatan Professor Talk menjadi bagian dari rangkaian Rakornas APTIKOM 2025. Kegiatan ini berkomitmen memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi dan mempercepat transformasi pendidikan tinggi informatika di Indonesia. Melalui forum ini, APTIKOM mengajak seluruh institusi anggota untuk berperan aktif dalam membangun generasi akademisi dan profesional teknologi informasi yang unggul. Mereka diharapkan mampu menjadi pribadi yang adaptif dan berintegritas di era digital berbasis kecerdasan buatan.
Baca Juga : Sharing Industry Bersama Kinobi, Tingkatkan Kesiapan Karir Mahasiswa di Dunia Profesional