Berita

Pria 41 Tahun di Cisaat Tewas Tertabrak KA Pangrango, Diduga Sengaja Akhiri Hidup

69
×

Pria 41 Tahun di Cisaat Tewas Tertabrak KA Pangrango, Diduga Sengaja Akhiri Hidup

Sebarkan artikel ini
Kecelakaan Maut di Rel Sukamantri, Pria Asal Cisaat Tewas Dilindas KA Pangrango | Sumber: Sukabumitoday

Sukabumihitz – Tragedi kembali terjadi di jalur kereta api Sukabumi–Bogor. Seorang pria berusia 41 tahun berinisial A, warga Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, tewas setelah tertabrak KA Pangrango pada Kamis (2/10) pagi di Kampung Bojongloa, Desa Sukamantri.

Kronologi Kejadian

Insiden itu berlangsung sekitar pukul 05.20 WIB. Masinis KA Pangrango nomor 223 segera melaporkan ke stasiun Cisaat bahwa keretanya menabrak seseorang. Mendapat laporan tersebut, petugas stasiun bergegas bersama polisi menuju lokasi. Mereka menemukan A sudah tidak bernyawa dengan kondisi luka parah di kepala dan tubuh terpisah.

Melansir Sukabumiupdate, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, AKP Astuty Setyaningsih, menjelaskan bahwa tim kepolisian langsung melakukan olah TKP. “Korban sudah meninggal saat kami tiba. Kami segera melakukan identifikasi serta mengamankan lokasi,” ungkapnya.

Baca juga: Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN Terkait Sindikat Pembobol Rekening Dormant Rp 204 Miliar

Dugaan Sengaja Mengakhiri Hidup

Dari keterangan saksi, termasuk mantan istri berinisial EN dan seorang warga bernama MM, korban sempat mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri. Selain itu, beberapa kali korban mencoba berbaring di atas rel kereta sebelum akhirnya tertabrak.

AKP Astuty menambahkan bahwa polisi menduga korban sengaja berada di jalur rel saat KA Pangrango melintas. Menurutnya, tekanan ekonomi dan beban pekerjaan bisa menjadi pemicu tindakan nekat tersebut.

Setelah melakukan olah TKP, petugas mengevakuasi jenazah ke RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Sementara itu, polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti untuk memperkuat hasil penyelidikan.

Di sisi lain, aparat kepolisian menegaskan akan terus mendalami kasus ini. Mereka berupaya memastikan tidak ada faktor lain yang memengaruhi tindakan korban.

Imbauan Kepolisian

Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat. Polisi mengajak warga lebih peduli pada kondisi psikologis orang-orang di sekitar. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda stres berat, depresi, atau niat bunuh diri, keluarga dan lingkungan sebaiknya segera memberikan dukungan.

Selain itu, aparat juga mendorong masyarakat untuk mencari bantuan tenaga profesional agar kasus serupa tidak kembali terjadi. Oleh karena itu, kepedulian bersama sangat penting untuk mencegah tragedi di kemudian hari.

Baca juga: Ratusan Siswa Jadi Korban Keracunan Program Makan Bergizi Gratis