Sukabumihitz – Tim Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI Sukabumi kembali melanjutkan rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan “Diversifikasi Produk dan Inovasi Olahan Maggot”. Pelatihan ini berlangsung pada Sabtu, (29/11) di Sekretariat Bank Sampah IPPEC Sukabumi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari skema Hibah BIMA Kemdiktisaintek yang berfokus pada peningkatan kapasitas usaha masyarakat. Program tersebut memperoleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset serta Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia untuk Tahun Pendanaan 2025.
Pelatihan ini tersusun guna membantu mitra mengoptimalkan potensi pengembangan maggot sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi. Melalui materi dan praktik langsung, peserta mempelajari cara mengolah maggot menjadi berbagai produk inovatif yang layak jual. Peserta juga mendapat arahan mengenai strategi pemasaran sederhana dan manajemen usaha kecil agar usaha mereka dapat berkembang secara berkelanjutan.
Baca juga: Buktikan Kualitas, Prodi Sistem Informasi Akuntansi UBSI Sukabumi Kini Berstatus Unggul!
Narasumber utama, Lis Saumi Ramdhani, Ketua Kelompok Pelaksana Hibah BIMA PKM., menegaskan pentingnya memanfaatkan potensi lokal untuk membuka peluang usaha baru.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin memperkenalkan bagaimana maggot dapat diolah menjadi produk bernilai jual dan memberi manfaat ekonomi. Kegiatan ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga bagaimana masyarakat dapat melihat limbah organik sebagai peluang usaha,” jelas Lis Saumi saat membuka pelatihan.
Rizal Amegia Saputra turut memberikan pendampingan teknis. Ia membantu menjelaskan materi pelatihan dan menghubungkannya dengan kebutuhan mitra, sehingga peserta lebih mudah memahami alur produksi hingga pemasaran.
Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota kelompok hibah, yakni Lis Saumi Ramdhani selaku ketua, Yusti Farlina, Andi Riyanto, serta sejumlah mahasiswa yang berperan sebagai fasilitator lapangan yakni Asti Septiani dan Saela Nurusysyifa. Melalui kolaborasi tersebut, program pendampingan berjalan lebih interaktif dan aplikatif.
Selama pelatihan, peserta mengikuti beberapa sesi yang membahas diversifikasi produk dan inovasi olahan maggot. Mereka mempraktikkan pembuatan pakan ternak, pengolahan tepung maggot, serta pengembangan produk turunan ramah lingkungan. Peserta juga berdiskusi mengenai peluang usaha, standar mutu sederhana, dan strategi pemasaran agar produk mereka mampu bersaing di pasar lokal.
Bank Sampah IPPEC Sukabumi menyambut baik pelatihan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut. Selain mendukung pemberdayaan masyarakat, program ini juga memberikan solusi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah organik.
Melalui pendampingan berkelanjutan, kegiatan Hibah BIMA PKM ini diharapkan mampu menghasilkan pelaku usaha baru berbasis maggot, mengurangi limbah organik rumah tangga, serta membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Sukabumi.














