Sukabumihitz – Seorang remaja berusia 16 tahun bernama Wahdi, warga Kampung Ciemas, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia setelah meminum miras oplosan pada Rabu (10/7). Wahdi yang sebelumnya dalam kondisi kritis, sempat mendapat perawatan di Puskesmas Ciemas dan kemudian dirujuk ke RSUD Palabuhanratu. Namun, nyawanya tidak dapat tertolong.
Kapolsek Ciemas, Iptu Azhar Sunandar, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 10.00 WIB. Berdasarkan informasi yang didapat korban meninggal dunia diduga karena meminum miras oplosan yang terdiri dari campuran alkohol murni 70%.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 10.00 WIB, diperoleh informasi bahwa pukul 06.30 WIB telah terjadi satu orang korban meninggal dunia diduga akibat meminum miras oplosan dengan rincian campuran alkohol murni 70%, soft drink dan obat batuk cair kemasan,” kata Azhar, Rabu (10/7) malam, mengutip dari detikjabar.
Baca juga: Komitmen PLN Icon Plus dalam Transformasi Energi Hijau di Indonesia
Selain Wahdi, terdapat lima korban lainnya yang juga mengkonsumsi miras oplosan tersebut dan kini sedang mendapatkan perawatan medis. Korban lainnya adalah Wira (43), Arya (17), serta Nuryani (44), Lingga (33), dan Azhar (17).
Azhar menjelaskan bahwa kejadian bermula pada Selasa (9/7) ketika Wahdi, Arya, dan Azhar sedang berkumpul di sebuah warung. Wira mengajak mereka untuk minum-minum di bengkelnya. Wira meminta Wahdi untuk membeli minuman bersoda yang kemudian mencampurnya dengan alkohol murni dan obat batuk cair.
Di tengah-tengah acara minum-minum, datanglah Suryani dan Lingga yang tertarik dengan suara tawa mereka.
“Keduanya mendekat karena mendengar suara yang sedang ketawa-ketawa. Mereka ditawarin untuk minum akan tetapi saat itu mereka berdua menolak karena mencium aroma minuman yang tidak sedap atau aroma aneh dan saat ditanyain minuman apa kemudian dijawab minuman baru,” sambung Azhar.
Namun, Lingga sempat mencoba sedikit dan segera merasakan panas di dadanya. Ia kemudian pulang dan langsung tidur, sementara lima orang lainnya melanjutkan acara minum-minum tersebut.
Keesokan harinya, para korban mulai merasakan gejala keracunan. Wahdi mengalami kondisi yang paling parah dan akhirnya meninggal dunia, sementara yang lainnya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kejadian ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat minuman keras oplosan di Indonesia. Minuman oplosan yang mengandung bahan berbahaya dan tidak terkontrol seringkali mengakibatkan keracunan serius dan bahkan kematian. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsi minuman keras yang tidak jelas asal-usulnya demi menghindari kejadian tragis seperti ini.