Sukabumihitz – Pemerintah Kota Sukabumi meluncurkan aplikasi Siapdate pada Rembuk Stunting, guna mencegah munculnya kasus baru dan mempercepat penanganan stunting di Kota Sukabumi.
Acara ini terselenggara pada jumat (31/5) dengan dihadiri oleh penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Bertujuan untuk mendeklarasikan komitmen, menyepakati rencana kegiatan intervensi, serta membangun komitmen publik dalam upaya menurunkan prevalensi stunting.
Kusmana menyatakan bahwa Kota Sukabumi berperan dalam mencapai target prevalensi stunting Jawa Barat. Melalui strategi seperti pemantauan tumbuh kembang balita, pemberian makanan tambahan lokal untuk ibu hamil berisiko dan balita kurang gizi. Serta kolaborasi lintas sektor untuk mencegah kasus stunting baru.
“Terkait hal ini, intervensi spesifik tidak hanya oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga oleh berbagai sektor. Tingkat keberhasilan program percepatan penurunan stunting ini sangat terpengaruhi sektor non kesehatan (intervensi sensitive), dengan proporsi dukungan sebesar 70 persen,” ujar Kusmana mengutip dari kdp.sukabumikota.go.id.
Selain itu, Kusmana juga menjelaskan bahwa Kota Sukabumi memiliki inovasi berupa aplikasi bernama Sistem Data Stunting Terintegrasi (Siapdate). Menggabungkan data balita stunting, keluarga berisiko stunting, ketersediaan bantuan sosial, dan data geospasial balita stunting.
Ia menegaskan bahwa Rembuk Stunting dan peluncuran Siapdate merupakan langkah penting untuk integrasi intervensi penurunan stunting di Kota Sukabumi. Dengan melibatkan kerja sama antara pemerintah daerah, sektor/lembaga non-pemerintah, dan masyarakat.
Pada kesempatan ini, Kusmana mengundang semua perangkat daerah dan pihak terkait untuk terlibat secara aktif dan mendukung kegiatan tersebut sebagai wujud dukungan dalam intervensi pencegahan stunting.
“Pada kesempatan ini, tidak lupa saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kota Sukabumi,” pungkasnya.