BeritaTeknologi

Inovasi AI Deteksi Dini Penyakit Daun Cabai, Bantu Petani Tingkatkan Produktivitas

5
×

Inovasi AI Deteksi Dini Penyakit Daun Cabai, Bantu Petani Tingkatkan Produktivitas

Sebarkan artikel ini
Tim Dosen dan Mahasiswa Prodi SIA UBSI Sukabumi Ciptakan Inovasi AI untuk Deteksi Dini Penyakit Daun Cabai | Doc: Istimewa

Sukabumihitz – Seiring dengan perkembangan zaman, kini banyak orang yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab tantangan di berbagai bidang, termasuk pertanian. Melihat potensi ini, tim dosen dari UBSI Kampus Sukabumi berinovasi menciptakan model AI untuk mendeteksi dini penyakit daun cabai. Penyakit tersebut yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama turunnya produktivitas tanaman cabai di Indonesia.

Kegiatan penelitian tersebut merupakan bagian dari Program Penelitian Dana Yayasan (PDY) Tahun 2025. Penelitian ini dijalankan oleh tim dosen dari Prodi Sistem Informasi Akuntansi UBSI Sukabumi sejak Mei hingga Desember 2025. Bertempat di Laboratorium Komputer UBSI Kampus Sukabumi dengan dukungan analisis daring melalui Google Colab Pro.

Rizal Amegia Saputra memimpin Tim yang beranggotakan Rusda Wajhillah, serta dua mahasiswa yaitu Hani Noviani dan Saela Nurusysyifa. Mereka bekerja sama mengembangkan model AI dengan pendekatan Few-Shot Learning.

Few-Shot Learning merupakan sebuah metode pembelajaran mesin yang memungkinkan sistem mengenali pola baru hanya dengan sedikit data. Pendekatan ini sangat relevan karena riset pertanian digital di Indonesia sering terkendala oleh keterbatasan dataset berlabel.

Baca juga: Pelatihan Konten Inovatif, Langkah Nyata Dukung Kemajuan Desa Bojongsawah

Rizal Amegia Saputra menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk membantu petani dalam melakukan deteksi dini penyakit daun cabai dengan cara yang sederhana.

“Petani cukup memotret daun cabai menggunakan kamera ponsel. Sistem akan menganalisis citra tersebut dan menampilkan hasil deteksi secara otomatis. Dengan cara ini, pengendalian penyakit bisa berlangsung lebih cepat, efisien, dan hemat biaya,” ujarnya.

Selama penelitian, tim menjalani beberapa tahap penting: pengumpulan data citra daun, pra-pemrosesan, augmentasi data, pelatihan model, serta evaluasi dan validasi hasil. Setiap tahap dilakukan dengan teliti, dengan bimbingan dari LPPM UBSI dan masukan rekan sejawat agar hasil penelitian memiliki nilai ilmiah dan manfaat yang nyata.

Melalui penelitian ini, tim peneliti menargetkan berbagai luaran, seperti publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi SINTA. Selain itu juga pendaftaran Hak Cipta (HKI), video dokumentasi penelitian di kanal YouTube LPPM UBSI, serta artikel populer di media massa.

Inovasi ini menjadi bukti nyata komitmen UBSI Sukabumi dalam memperkuat riset berbasis kecerdasan buatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Tak hanya berkontribusi pada pengembangan teknologi pertanian digital. Penelitian ini juga bertujuan mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional melalui penerapan AI untuk solusi pertanian yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

Baca juga: UBSI kampus Sukabumi Dukung DICO Kembangkan Minat Digital Kreatif Siswa SLTA