Berita

Hujan Deras Melanda Kota Sukabumi Mengakibatkan Pohon Tumbang di Tujuh Lokasi

49
×

Hujan Deras Melanda Kota Sukabumi Mengakibatkan Pohon Tumbang di Tujuh Lokasi

Sebarkan artikel ini
Pohon tumbang di kota Sukabumi akibat hujan deras di sertai angin kencang, Rabu (17/04/2024).| Doc: IG satgaspb.bpbdkotasukabumi

Sukabumihitz – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat tujuh lokasi terkena dampak bencana pohon tumbang akibat hujan deras, yang melanda Kota Sukabumi pada Rabu (17/4). Kejadian ini mengakibatkan kerusakan di beberapa wilayah, termasuk rusaknya atap rumah dan potensi bahaya lainnya karena hujan dan angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, menjelaskan bahwa tujuh titik bencana pohon tumbang terjadi di beberapa kelurahan, antara lain Kelurahan Jayamekar, Kelurahan Cikundul, Kelurahan Sindangsari, dan Kelurahan Dayeuh Luhur.

“Betul, jadi dalam kurun waktu satu jam di guyur hujan terjadi berbagai bencana. Ada beberapa titik ini lagi evakuasi, untuk sementara ada sekitar 7 titik, ada pohon tumbang, ada atap rumah roboh,” ujar Novian, mengutip dari detikjabar.

Baca juga: 5 Hal Super Simple Yang Bisa Membuat Hidupmu Berubah Drastis

BPBD Kota Sukabumi telah melakukan penanganan darurat dengan mengerahkan 15 personel untuk melakukan evakuasi di lokasi-lokasi terdampak. Proses evakuasi dan pembersihan sedang berlangsung agar daerah yang terkena bencana dapat segera kembali normal dan aman bagi warga.

“Hujan deras dan angin kencang menjadi penyebab utama terjadinya bencana ini,” kata Novian.

Selain pohon tumbang, angin kencang juga menyebabkan rusaknya atap sebuah rumah di wilayah Lembursitu. Novian Rahmat mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan estimasi kerugian akibat bencana ini, namun belum dapat memastikan angka pastinya karena evakuasi masih berlangsung.

“Kerugian belum dapat diperkirakan. Kita masih evakuasi pengamanan dulu untuk pohon tumbang,” kata Novian.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya bencana. Mengingat kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga Mei 2024.

“Imbauan kepada warga tetap waspada dalam kondisi apapun, tetap waspada agar bisa terhindar dari segala bencana,” ujar Novian.

Baca juga: Pesona Wisata Alam Sukabumi yang Menarik Perhatian Will Smith