Sukabumihitz – Tanggal 9 September Hari Olahraga Nasional (Haornas) mengajak seluruh masyarakat menyalakan kembali semangat juang dan menjadikan olahraga bagian dari kehidupan sehari-hari. Melalui olahraga, seseorang belajar disiplin, pantang menyerah, sekaligus membangun kekuatan fisik dan mental.
Sejarah Lahirnya Haornas
Kisah Haornas bermula tahun 1948 ketika indonesia berencana ikut Olimpiade ke-14 di London. Inggris belum mengakui kemerdekaan Indonesia sehingga atlet Tanah Air ditolak secara administratif. Atlet hanya bisa ikut jika memakai paspor Belanda, namun mereka menolak demi menjaga martabat bangsa.
Baca juga: Meski Imbang, Laga Indonesia vs Lebanon Jadi Modal Berharga Jelang Kualifikasi Piala Dunia
Situasi itu membuat Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersama Persatuan Olahraga Indonesia melahirkan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama pada 9 September 1948 di Surakarta, Jawa Tengah. Presiden Soekarno langsung membuka perhelatan bersejarah tersebut di Stadion Sriwedari.
Tiga puluh lima tahun kemudian, tepatnya 9 September 1983, Presiden Soeharto menetapkan tanggal lahirnya PON sebagai Hari Olahraga Nasional. Keputusan ini tertuang dalam Keppres Nomor 67 Tahun 1985.
Tema Haornas 2025
Tahun 2025 membawa tema “Mempersatukan Indonesia Melalui Olahraga” dengan tagline “Olahraga Satukan Kita.” Menurut Kemenpora, olahraga bukan hanya mengejar medali, melainkan sarana memperkuat rasa persatuan. Di sekolah, olahraga menyatukan teman sebaya di lingkungan, mempererat masyarakat, di tingkat nasional, menumbuhkan rasa bangga dan identitas bersama.
Logo Haornas 2025
Logo tahun ini menampilkan figur manusia bergerak dengan garis dinamis berwarna merah, biru, dan kuning. Figur tersebut mencerminkan energi positif, sportivitas, kebersamaan, dan persatuan seluruh masyarakat Indonesia.
- Merah melambangkan keberanian serta semangat juang.
- Biru menggambarkan kepercayaan dan harmoni.
- Kuning menandakan prestasi serta harapan lahirnya atlet kebanggaan bangsa.
Haornas 2025 hadir sebagai pengingat bahwa olahraga harus menjadi budaya hidup. Dengan semangat ini, masyarakat Indonesia bisa membangun kesehatan, kesejahteraan, dan persatuan bangsa.
