Berita

Cegah Tawuran dan Geng Motor, Kota Sukabumi Mulai Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar

103
×

Cegah Tawuran dan Geng Motor, Kota Sukabumi Mulai Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar

Sebarkan artikel ini
Pelajar
Gambar Ilustrasi tawuran pelajar. | Doc: Ilustrasi AI

Sukabumihitz – Anak-anak sekolah di Jawa Barat kini dihimbau untuk tidak berada di luar rumah setelah pukul 9 malam. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerapkan aturan ini untuk menjaga keselamatan dan membentuk kebiasaan hidup yang lebih disiplin bagi pelajar.

Penerapan perdana dilakukan di Kota Sukabumi pada Minggu malam (1/6). Petugas dari Dinas Pendidikan Jawa Barat bersama Satpol PP Kota Sukabumi melakukan razia di sejumlah titik yang sering dikunjungi pelajar. Mereka menyasar tempat-tempat seperti kafe dan area publik lainnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jabar, Deden Saepul Hidayat, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari potensi kenakalan remaja. Menurutnya, banyak kejadian negatif yang berawal dari aktivitas malam hari, mulai dari nongkrong hingga aksi tawuran.

Baca juga: DKP3 Kota Sukabumi Gelar Gerakan Pangan Murah, Warga Bisa Belanja Hemat Jelang Idul Adha

“Kita mulai implementasi surat edaran gubernur agar anak-anak usia sekolah jam 9 malam sudah ada di rumah. Banyak kejadian anak-anak larut malam berujung tawuran atau ikut geng motor. Nah, ini bentuk antisipasinya ” kata Deden, mengutip dari detik.com.

Deden menekankan bahwa program ini bukan bertujuan untuk menakut-nakuti, melainkan mengedukasi. Ia berharap para pelajar memahami pentingnya istirahat cukup dan menghindari kegiatan yang tidak perlu di malam hari.

Program jam malam ini juga selaras dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang sedang dikembangkan di Jawa Barat, yaitu hidup sehat, disiplin, dan cerdas. Semua pihak diharapkan dapat mendukung kebijakan ini demi kebaikan anak-anak di masa depan.

Sementara itu, Kepala KCD Wilayah V Jabar, Lima Faudiamar, menambahkan bahwa pihaknya tetap mempertimbangkan situasi khusus. Ia mengungkapkan, beberapa siswa terpantau keluar malam bukan untuk nongkrong, melainkan berjualan untuk membantu ekonomi keluarga.

“Itu kami apresiasi. Dia masih sekolah, tapi juga jadi tulang punggung keluarga. Ini beda konteksnya dan pengecualian,” ujar Lima.

Baca juga: Solusi Baru Logistik Indonesia: Pengiriman Murah, Aman, dan Terpercaya bersama PAP Logistics