SukabumiHitz.com – Kegiatan BSI Explore Desa Sukamanis resmi memasuki tahap akhir dengan acara launching dan serah terima aplikasi website administrasi desa pada Jumat, 21 Februari 2025, di Kantor Desa Sukamanis. Pada acara kali ini turut hadir Sekretaris Desa Sukamanis, Ibu Nunung, Dosen Pendamping Lapangan , Bapak Dede Wintana, M.Kom,
serta seluruh peserta BSI Explore, serta perangkat desa setempat.
Aplikasi website administrasi desa ini merupakan hasil kerja keras mahasiswa Universitas BSI yang tergabung dalam program BSI Explore .
bertujuan untuk membantu digitalisasi layanan administrasi di Desa Sukamanis. Dengan adanya aplikasi ini, harapannya pelayanan administrasi desa menjadi lebih efisien, transparan, dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat.
Dalam sambutannya, Ibu Nunung yang mewakili Kepala Desa Sukamanis menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Universitas BSI dan seluruh peserta BSI Explore atas kontribusi . Beliau berharap aplikasi ini dapat bermanfaat secara optimal oleh warga desa untuk mendukung berbagai kebutuhan administrasi.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Universitas BSI yang telah membantu menciptakan sistem administrasi desa berbasis digital. Semoga aplikasi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mempercepat proses pelayanan di desa kami,” ujar Ibu Nunung.
Dosen Pendamping Lapangan, Bapak Dede Wintana, M.Kom, juga mengungkapkan harapannya agar aplikasi ini dapat menjadi solusi yang berkelanjutan bagi pengelolaan administrasi desa. Ia menekankan pentingnya inovasi digital dalam meningkatkan efektivitas layanan publik, terutama di wilayah pedesaan.
Hal senada dari Siti Fauziah, selaku Ketua Tim BSI Explore Desa Sukamanis, juga menyampaikan rasa bangganya terhadap pencapaian ini.
“Kami berharap aplikasi ini dapat benar-benar mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Sukamanis. Dengan adanya digitalisasi administrasi desa, pelayanan menjadi lebih cepat dan efisien. Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari kami sebagai mahasiswa untuk membantu pembangunan desa,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat serta berdampak positif bagi pembangunan desa.
