Pendidikan

Masuk Sistem Informasi dan Teknologi Informasi atau STI? Kenali Perbedaannya Biar Nggak Salah Jalan

0
×

Masuk Sistem Informasi dan Teknologi Informasi atau STI? Kenali Perbedaannya Biar Nggak Salah Jalan

Sebarkan artikel ini
Masuk Sistem Informasi dan Teknologi Informasi atau STI? Kenali Perbedaannya Biar Nggak Salah Jalan | Doc: Istimewa
Masuk Sistem Informasi dan Teknologi Informasi atau STI? Kenali Perbedaannya Biar Nggak Salah Jalan | Doc: Istimewa

Sukabumihitz – Banyak orang masih menganggap semua mahasiswa jurusan komputer memiliki kemampuan yang sama. Mereka sering mengira mahasiswa IT hanya bisa memperbaiki printer, menginstal ulang sistem operasi, atau sekadar membantu mengatasi masalah gawai. Padahal, dunia teknologi informasi memiliki cakupan yang sangat luas dengan peran dan keahlian yang berbeda-beda.

Kebingungan paling sering muncul saat calon mahasiswa mencoba memahami perbedaan Sistem Informasi, Teknologi Informasi, dan Sistem & Teknologi Informasi (STI). Ketiga jurusan ini terdengar mirip, tetapi menawarkan fokus pembelajaran yang berbeda. Jika salah memilih, mahasiswa bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari bidang yang tidak sesuai dengan minatnya. Karena itu, memahami karakter setiap jurusan menjadi langkah penting sebelum menentukan pilihan.

Materi Perkuliahan: Fondasi yang Membedakan

  • Sistem Informasi memposisikan mahasiswa sebagai penghubung antara teknologi dan bisnis. Mahasiswa SI mempelajari pemrograman, basis data, serta manajemen bisnis secara bersamaan. Mereka tidak hanya membuat sistem, tetapi juga merancang solusi digital yang mampu mendukung tujuan perusahaan.
  • Teknologi Informasi menempatkan mahasiswa lebih dekat dengan aspek teknis. Jurusan ini menekankan jaringan komputer, keamanan siber, sistem operasi, hingga komputasi awan. Mahasiswa TI memastikan infrastruktur teknologi berjalan stabil dan aman, terutama saat perusahaan menghadapi gangguan teknis.
  • Sementara itu, Sistem & Teknologi Informasi menggabungkan pendekatan SI dan TI dalam satu kurikulum terpadu. Mahasiswa STI mempelajari integrasi perangkat lunak dan perangkat keras dalam skala besar. Mereka memahami arsitektur sistem secara menyeluruh dan mampu merancang solusi teknologi end-to-end.

Baca juga: Asah Keterampilan Laravel Lewat Mini Boot-Camp Online ‘Ngoding Santai Ilmu Sampai‘

Skill yang Dibangun: Bekal Masuk Dunia Kerja

  • Mahasiswa Sistem Informasi mengasah kemampuan analisis bisnis, komunikasi, dan manajemen proyek teknologi. Mereka menerjemahkan kebutuhan pengguna menjadi sistem yang efektif dan mudah digunakan.
  • Mahasiswa Teknologi Informasi mengembangkan keahlian teknis seperti konfigurasi server, administrasi jaringan, dan pemecahan masalah sistem. Saat gangguan teknis muncul, merekalah yang berada di garis depan.
  • Sementara itu, mahasiswa STI membangun kemampuan lintas bidang. Mereka memahami pemrograman, jaringan, dan interaksi sistem dengan pengguna, sehingga mampu menangani proyek teknologi berskala besar.

Prospek Kerja dan Karier

Dari sisi penghasilan, ketiga jurusan ini menawarkan peluang gaji yang kompetitif, bahkan sejak awal karier. Perusahaan menghargai lulusan yang memiliki portofolio kuat dan sertifikasi pendukung, bukan sekadar ijazah.

Memilih Kampus yang Tepat

Setelah memahami perbedaan setiap jurusan, calon mahasiswa perlu memilih kampus yang mampu menjembatani teori dan praktik. Cyber University menghadirkan ketiga program studi tersebut dalam jenjang sarjana dengan kurikulum yang menyesuaikan kebutuhan industri.

Cyber University juga menerapkan Company Learning Program (CLP) dengan skema pembelajaran 3+1. Mahasiswa belajar selama tiga tahun di kampus dan menjalani satu tahun magang di perusahaan mitra. Program ini membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata sehingga mereka lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus.

Dengan pemahaman jurusan yang tepat dan lingkungan belajar yang mendukung, mahasiswa dapat merancang masa depan karier secara lebih terarah. Memilih jurusan bukan sekadar mengikuti tren, melainkan menentukan jalur hidup yang akan ditempuh dalam jangka panjang.

Baca juga: Masih Ragu Kuliah? Data Gaji Sarjana 2025 Jawab Mitos Era Digital