Musik

“Bayangan Cinta yang Lalu”: Ketika Kenangan Tak Pernah Benar-Benar Pergi

45
×

“Bayangan Cinta yang Lalu”: Ketika Kenangan Tak Pernah Benar-Benar Pergi

Sebarkan artikel ini
“Bayangan Cinta yang Lalu”: Ketika Kenangan Tak Pernah Benar-Benar Pergi | Sumber: Google
“Bayangan Cinta yang Lalu”: Ketika Kenangan Tak Pernah Benar-Benar Pergi | Sumber: Google

Sukabumihitz – Ada perasaan yang sulit dijelaskan ketika cinta harus tinggal sebagai kenangan. Perasaan itulah yang KIM dan Nabila Taqiyyah hadirkan melalui lagu “Bayangan Cinta yang Lalu,” yang resmi dirilis pada 10 Oktober 2025. Lagu pop balada ini mengajak pendengar menyelami ruang sunyi setelah sebuah hubungan berakhir. Saat rindu masih ada, sementara keikhlasan perlahan tumbuh.

Sejak detik awal, lagu ini tidak menawarkan amarah atau penyesalan berlebihan. Sebaliknya, KIM dan Nabila Taqiyyah memilih menyampaikan luka dengan cara yang lembut dan jujur. Lirik-liriknya menggambarkan seseorang yang masih hidup berdampingan dengan bayangan masa lalu, mencoba berdamai dengan kenangan yang belum sepenuhnya pergi.

Salah satu penggalan lirik paling menyentuh berbunyi,

“Semesta, berikanlah kekasih yang baik untukku.”

Kalimat ini menjadi pusat emosi lagu dan sebuah doa lirih yang lahir dari hati yang lelah. Bukan lagi permintaan untuk kembali, melainkan harapan sederhana agar luka yang sama tidak terulang. Lirik tersebut terasa seperti bisikan dalam hati banyak orang yang pernah mencintai dengan sungguh-sungguh, namun harus belajar melepaskan.

Baca juga: Kenapa Banyak Pendengar Bilang “Rindu Ku Rindu” Terlalu Menyentuh? Ini Alasannya

Makna lagu ini semakin kuat karena tidak memposisikan masa lalu sebagai musuh. “Bayangan Cinta yang Lalu” justru menggambarkan proses menerima bahwa tidak semua hubungan berakhir dengan kebersamaan. Ada cinta yang hadir hanya untuk mengajarkan arti kehilangan, kedewasaan, dan keikhlasan.

Sentuhan musikal Yovie Widianto dan Adrian Kitut memperkuat rasa sendu yang terasa sepanjang lagu. Aransemen piano yang lembut, tempo yang tenang, serta vokal emosional dari KIM dan Nabila Taqiyyah membuat setiap bait terasa personal. Lagu ini seolah memberi ruang bagi pendengar untuk berhenti sejenak, mengingat, lalu perlahan merelakan.

Sebagai karya ciptaan Yovie Widianto dan Arsy Widianto, lagu ini tidak sekadar bercerita tentang patah hati. Lagu ini berbicara tentang harapan yang tumbuh setelah kehilangan, tentang keberanian untuk percaya lagi, meski hati pernah hancur.

“Bayangan Cinta yang Lalu” bukan lagu untuk melupakan, melainkan lagu untuk menemani proses. Lagu ini hadir sebagai pengingat bahwa kesedihan tidak selalu harus dilawan. Kesedihan terkadang menjadi teman paling setia, mengajarkan kejujuran pada hati yang lelah, sembari menyimpan doa agar semesta kelak menghadirkan cinta yang lebih pantas.

Baca juga: Makna Cinta Tulus dalam Lagu “Sedia Aku Sebelum Hujan” Karya Idgitaf