Sukabumihitz – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menyuarakan aspirasi mahasiswa terkait transparansi tata kelola anggaran kampus dan pengelolaan uang praktikum. Aspirasi tersebut disampaikan melalui aksi terbuka di depan Kampus UMMI Sukabumi, Senin (15/12/2025).
Sejak pukul 15.00 WIB, mahasiswa mulai memadati Jalan R. Syamsudin, S.H, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Massa aksi membawa berbagai alat peraga yang mereka gantungkan di pagar kampus sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap sejumlah kebijakan internal. Selain itu, mahasiswa menyampaikan orasi secara bergantian dan menyalakan ban bekas sebagai simbol protes.
Sekitar 30 menit kemudian, perwakilan mahasiswa bertemu dengan Wakil Rektor III UMMI Sukabumi. Setelah itu, dialog berlanjut di halaman depan kampus agar komunikasi antara mahasiswa dan pihak universitas berlangsung lebih terbuka.
Presiden Mahasiswa UMMI Sukabumi, Vicran Patinailaya Namadullah, menegaskan bahwa mahasiswa memiliki hak penuh untuk mengetahui pengelolaan anggaran kampus secara jelas dan sistematis. Menurutnya, keterbukaan informasi keuangan menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan sivitas akademika terhadap institusi pendidikan.
“Transparansi anggaran bukan sekadar tuntutan, melainkan kewajiban perguruan tinggi agar mahasiswa memahami arah dan kondisi pengelolaan keuangan kampus,” ujar Vicran di sela aksi.
Selain itu, melansir dari Sukabumiupdate, BEM UMMI juga menyoroti sistem pengelolaan uang praktikum yang saat ini terpusat. Vicran menilai, setiap program studi seharusnya memiliki kewenangan dalam mengelola dana praktikum dengan mekanisme yang terbuka, dapat diaudit, serta melibatkan dosen dan mahasiswa. Menurutnya, sistem tersebut akan membuat kegiatan praktik berjalan lebih efektif dan sesuai kebutuhan lapangan.
Mahasiswa juga menyoroti lambannya pihak terkait dalam menangani berbagai persoalan kemahasiswaan, termasuk tata kelola anggaran organisasi mahasiswa. Proses pencairan dana yang berlarut-larut, mekanisme yang tidak jelas, serta minimnya evaluasi menghambat peran organisasi mahasiswa sebagai wadah pembelajaran kepemimpinan dan demokrasi di kampus.
Baca juga: Ketua BEM UBSI Kampus Kota Sukabumi Terpilih dalam Indonesia Future Leader Camp KEMDIKTISAINTEK 2025
Melalui aksi tersebut, BEM UMMI menyampaikan lima tuntutan utama. Pertama, kampus diminta membuka informasi pengelolaan anggaran secara transparan dan rinci. Kedua, mahasiswa mendorong pengembalian kewenangan pengelolaan uang praktikum kepada masing-masing program studi. Ketiga, BEM meminta penyusunan sistem pelaporan dana praktikum yang partisipatif dan mudah diakses. Keempat, mahasiswa menuntut mekanisme penanganan persoalan mahasiswa yang jelas dan objektif. Kelima, mahasiswa mengharapkan kampus membenahi tata kelola anggaran organisasi mahasiswa agar lebih transparan, tepat waktu, dan berkeadilan.














