Sukabumihitz – Setelah bertahun-tahun mengembangkan proyek ambisius ini, komunitas penggemar akhirnya merilis Bully Online ke publik. Para fans menciptakan game ini untuk menghidupkan kembali semangat nakal khas Canis Canem Edit, versi orisinal Bully yang legendaris. Melalui proyek ini, mereka membawa dunia Bullworth Academy ke format online, sehingga pemain bisa menjelajah, berinteraksi, dan mabar bareng teman di dunia yang penuh aksi dan kenakalan khas Bully.
Selain menghadirkan nostalgia, komunitas pengembang juga menawarkan ruang kreatif baru bagi pemain untuk berekspresi. Mereka mengubah pengalaman solo menjadi pengalaman sosial yang lebih dinamis. Pemain kini bisa membentuk geng, menjalankan misi bareng, atau sekadar nongkrong di area sekolah sambil menjahili karakter lain. Dengan konsep tersebut, Bully Online menarik perhatian gamer muda yang belum sempat memainkan versi klasiknya.
Fans Rebut Peran Developer Asli
Tim kreator mengembangkan Bully Online dengan semangat “oleh fans, untuk fans.” Mereka membangun ulang gameplay klasik dan menambah mode permainan baru seperti freeroam, roleplay, hingga minigames yang seru untuk dimainkan bersama. Selain itu, mereka merilis trailer perdana di YouTube dan memicu antusiasme besar di komunitas gamer. Banyak pemain lama menganggap proyek ini sebagai bentuk perlawanan kreatif terhadap diamnya Rockstar, yang belum melanjutkan seri Bully hingga kini.
Baca juga : 7 Game Online Tanpa Download Terpopuler untuk Seru-seruan Oktober 2025
Sementara itu, beberapa konten kreator menganalisis trailer-nya di media sosial dan menyoroti peningkatan visual serta potensi gameplay-nya. Komunitas gamer mengapresiasi upaya para fans yang mempertahankan identitas khas game ini tanpa menghapus atmosfer sekolah nakal yang ikonik. Oleh karena itu, Bully Online semakin dikenal luas di kalangan gamer global dan berhasil menarik dukungan besar dari berbagai komunitas game.
Antusiasme Besar, Risiko Tetap Ada
Meskipun hype-nya luar biasa, komunitas gamer terus mengamati langkah Rockstar Games dan Take-Two Interactive. Banyak pemain menilai proyek ini berisiko karena memakai aset dari game aslinya tanpa izin resmi. Beberapa tahun lalu, kedua perusahaan tersebut menutup proyek GTA fan-made, sehingga tim Bully Online memilih bersikap hati-hati.
Untuk menghindari konflik, para pengembang menjaga transparansi dan menjalin komunikasi terbuka dengan komunitas. Mereka menegaskan bahwa Bully Online bukan proyek komersial, melainkan sebuah bentuk apresiasi terhadap karya klasik yang dicintai banyak orang. Dengan pendekatan itu, mereka berharap bisa menjaga keberlangsungan proyek ini lebih lama.
Kreativitas Fans Tak Terbatas
Komunitas Bully Online terus mendorong proyek ini agar tetap tumbuh tanpa hambatan. Mereka membuktikan bahwa kecintaan terhadap game klasik mampu melahirkan inovasi baru yang berani. Para penggemar menghidupkan kembali semangat Bully di era modern sambil menjaga ciri khas yang membuat game ini begitu berkesan.
Selain itu, mereka menunjukkan bahwa kreativitas tidak bisa dibatasi oleh lisensi ataupun waktu. Bully Online kini berubah menjadi simbol kolaborasi antarfans yang mampu mengubah nostalgia menjadi pengalaman bermain baru di dunia digital. Oleh karena itu, proyek ini layak mendapat perhatian besar dari komunitas gamer global.














