Kesehatan

Jangan Panik! Panduan Lengkap Menangani Kejang Demam pada Anak

44
×

Jangan Panik! Panduan Lengkap Menangani Kejang Demam pada Anak

Sebarkan artikel ini
Kejang Demam pada Anak: Waspada Risiko dan Lakukan Langkah Tepat | Sumber: RBTV-Disway
Kejang Demam pada Anak: Waspada Risiko dan Lakukan Langkah Tepat | Sumber: RBTV-Disway

Sukabumihitz – Kejang demam adalah kondisi yang cukup sering terjadi pada anak, terutama usia 6 bulan hingga 5 tahun. Kondisi ini muncul saat suhu tubuh anak meningkat secara drastis, misalnya akibat infeksi virus atau bakteri. Meskipun sering membuat orang tua panik, sebagian besar kejang demam bersifat sementara dan tidak meninggalkan dampak jangka panjang. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menimbulkan risiko serius bila terjadi berulang atau berlangsung lama.

Baca juga: Kenali Risiko Asma dan Cara Efektif Mengontrolnya

Penyebab Kejang Demam

Penyebab utama kejang demam adalah peningkatan suhu tubuh yang tiba-tiba, biasanya dipicu oleh:

  • Infeksi virus (misalnya flu, ISPA, atau radang tenggorokan).
  • Infeksi bakteri (seperti otitis media atau pneumonia).
  • Pemberian imunisasi tertentu yang dapat menimbulkan efek samping demam sementara.

Faktor Risiko Kejang Demam

Beberapa anak memiliki risiko lebih tinggi mengalami kejang demam. Mengutip dari Alodokter, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami kondisi ini, antara lain:

  • Usia antara 6 bulan hingga 5 tahun.
  • Riwayat keluarga dengan kejang demam.
  • Demam tinggi di atas 38°C, terutama jika naik mendadak.
  • Riwayat komplikasi saat lahir, misalnya berat badan lahir rendah atau kelahiran prematur.
  • Infeksi saluran pernapasan yang sering dialami anak.

Penanganan Kejang Demam

Mengutip dari Alodokter, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua saat anak mengalami kejang demam, yaitu:

  1. Posisikan anak di tempat aman– baringkan di lantai atau tempat tidur, jauhkan dari benda keras atau tajam.
  2. Miringkan tubuh anak -untuk mencegah tersedak jika muntah.
  3. Jangan memasukkan benda ke mulut anak – karena bisa melukai gigi, gusi, atau menyebabkan tersedak.
  4. Longgarkan pakaian agar pernapasan lebih lega.
  5. Catat durasi kejang -segera bawa ke rumah sakit bila berlangsung lebih dari 5 menit atau tidak sadar setelah kejang.

Setelah kejang berhenti, turunkan demam dengan obat penurun panas (paracetamol/ibuprofen sesuai resep dokter), kompres hangat, serta pastikan anak cukup cairan.

Bahaya Jika Kejang Demam Terus Berulang

Meskipun sebagian besar kejang demam sederhana tidak berbahaya, kondisi yang sering terjadi atau berlangsung lama bisa menimbulkan dampak:

  • Kejang demam kompleks – berlangsung lebih dari 15 menit, terjadi berulang dalam 24 jam, atau hanya pada satu sisi tubuh.
  • Risiko epilepsi – anak dengan kejang demam berulang memiliki kemungkinan lebih tinggi berkembang menjadi epilepsi di kemudian hari.
  • Gangguan tumbuh kembang – kejang lama berpotensi memengaruhi fungsi otak anak.
  • Cedera fisik – anak bisa jatuh atau terbentur saat kejang

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa ke rumah sakit bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit, disertai kesulitan bernapas, muntah berulang, atau tidak sadar setelah kejang. Pemeriksaan medis penting untuk menentukan penyebab demam sekaligus memastikan tidak ada gangguan saraf lain.

Baca juga: Tips Jitu Hilangkan Bekas Luka Hitam, Bikin Kulit Kembali Cerah