Sukabumihitz – Banyak mahasiswa mengeluhkan dompet tipis sebelum akhir bulan tiba. Kondisi ini sering terjadi karena kurangnya dalam mengelola keuangan sejak awal. Padahal, dengan strategi yang tepat, mahasiswa bisa memenuhi kebutuhan kuliah sekaligus menikmati kehidupan kampus tanpa khawatir kehabisan uang.
Pahami Sumber dan Pengeluaran Uang
Mahasiswa harus terlebih dahulu memahami sumber pemasukan dan tujuan pengeluaran uang sejak awal. Sumber dana bisa berasal dari uang saku orang tua, beasiswa, atau penghasilan tambahan dari pekerjaan paruh waktu. Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Lover atau Excel sederhana untuk memantau arus kas. Dengan begitu, mahasiswa bisa melihat pos mana yang paling banyak menghabiskan dana. Setelah mengetahui alur uang, buatlah anggaran bulanan yang jelas. Pisahkan kebutuhan wajib seperti biaya kos, makan, dan transportasi dari pengeluaran hiburan.
Anggaran Bulanan yang Realistis
Menurut pakar literasi keuangan, disiplin mengikuti anggaran akan membantu mahasiswa menghindari perilaku konsumtif. Menabung tidak harus menunggu uang sisa. Sisihkan minimal 10% dari pemasukan begitu menerima uang bulanan. Simpan di rekening terpisah atau tabungan digital yang tidak mudah diakses, sehingga tidak tergoda untuk mengambilnya.
Baca Juga : Mengubah Tantangan Menjadi Peluang, Kania Pramesty Bagikan Tips Keuangan di Era Digital
Manfaatkan Diskon dan Promo Mahasiswa
Banyak merchant dan layanan transportasi memberikan potongan harga khusus untuk mahasiswa. Gunakan kartu pelajar atau email kampus untuk mengakses promo tersebut. Namun, bagi mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas itu, tetap bisa berburu promo dengan memanfaatkan diskon umum di aplikasi e-commerce, supermarket, atau platform transportasi online.
Pilih barang atau layanan yang memang dibutuhkan, bukan sekadar tergoda harga murah. Misalnya, memanfaatkan promo makanan untuk kebutuhan sehari-hari, atau membeli perlengkapan kuliah saat sedang diskon besar. Dengan begitu, pengeluaran tetap efisien tanpa mengorbankan kebutuhan utama.