Pendidikan

Guru Bukan Lagi Sumber Utama Ilmu, Siswa Bukan Lagi Pendengar Pasif

17
×

Guru Bukan Lagi Sumber Utama Ilmu, Siswa Bukan Lagi Pendengar Pasif

Sebarkan artikel ini
Guru
Guru bukan lagi sumber utama ilmu | Sumber : unsplash

Sukabumihitz -Dalam sistem pendidikan konvensional, guru berperan sebagai pusat pengetahuan. Mereka menyampaikan materi, sementara siswa mendengarkan, mencatat, dan menghafal. Namun, di era digital yang serba cepat ini, peran itu mulai bergeser. Sekolah tak lagi menjadi satu-satunya tempat belajar, dan guru bukan lagi satu-satunya sumber ilmu.

Saat ini, guru maupun siswa menghadapi perubahan besar dalam pola belajar dan mengajar. Transformasi ini menuntut penyesuaian peran dan cara berpikir dari kedua belah pihak.

Guru Berubah Menjadi Fasilitator dan Mentor

Perkembangan teknologi membuat informasi dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Siswa bisa mencari video pembelajaran, membaca artikel ilmiah, atau mengikuti kelas daring hanya dengan sekali klik.

Kondisi ini mendorong guru untuk tidak lagi sekadar mengajar, melainkan membimbing. Guru kini berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa memahami informasi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan menghubungkan teori dengan praktik.

Alih-alih menjadi pusat perhatian di depan kelas, guru lebih sering memancing diskusi, memberi umpan balik, dan membuka ruang eksplorasi.

Siswa Aktif Mengelola Proses Belajarnya Sendiri

Transformasi pendidikan juga mendorong siswa untuk tidak pasif menerima informasi. Mereka mulai dilatih untuk mencari tahu, mengajukan pertanyaan, dan memecahkan masalah sendiri.

Sistem ini memberi kebebasan sekaligus tanggung jawab. Siswa belajar menyusun jadwal sendiri, memilih materi tambahan, dan menentukan strategi belajar yang paling sesuai dengan gaya mereka.

Pendekatan ini membentuk karakter mandiri dan adaptif dua hal yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa depan.

Baca Juga : Universitas BSI Apresiasi Peran Guru BK dalam Mendorong Pendidikan Tinggi