Sukabumihitz – Setelah menghilang cukup lama dan menuai kontroversi, patung penyu di Alun-Alun Gadobangkong akhirnya kembali berdiri. Pemasangan ulang dilakukan pada Selasa malam, 1 Juli 2025, setelah melalui proses perbaikan menyeluruh.
Patung ini sempat viral pada Maret 2025. Saat itu, warganet menemukan kerusakan pada bagian tubuh patung. Material dalamnya terlihat seperti bambu dan kardus. Kondisi ini memicu kritik tajam karena patung merupakan bagian dari proyek revitalisasi dengan anggaran miliaran rupiah.
Kontraktor pelaksana, Imran Firdaus, menjelaskan bahwa bahan seperti kardus hanyalah cetakan awal. Ia menegaskan bahwa struktur utamanya memakai rangka besi, resin, dan fiberglass.
“Patung itu tidak dibuat dari kardus. Bahan tersebut hanya untuk pembentukan awal. Sekarang kami pastikan konstruksinya jauh lebih kokoh,” kata Imran pada Selasa malam (1/7/2025).
Kini, posisi patung penyu berada sekitar satu meter lebih tinggi di atas panggung beton. Tujuannya untuk mencegah pengunjung memanjat dan merusak patung. Arah patung juga diubah menghadap ke laut Palabuhanratu. Cat luar menggunakan material tahan cuaca agar tampil lebih awet.

Baca juga: Kontroversi Patung Penyu Kardus Rp15,6 M di Alun-Alun Gadobangkong!
Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengonfirmasi bahwa anggaran pembangunan patung hanya Rp30 juta, sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Jumlah tersebut bagian dari keseluruhan dana revitalisasi kawasan yang mencapai belasan miliar rupiah, bukan khusus untuk patung saja.
Pemerintah daerah juga mengajak warga untuk menjaga fasilitas publik tersebut.
“Kami butuh dukungan warga agar ikon wisata ini tetap terawat. Kami juga akan menugaskan Satpol PP dan petugas kebersihan di lokasi,” ujar perwakilan Dinas Lingkungan Hidup pada Rabu (2/7/2025).
Kehadiran patung penyu yang lebih kokoh dan estetik mendapat sambutan positif dari warga. Banyak yang langsung mengunggah foto-foto terbaru di media sosial sejak malam peresmiannya.
Kini, patung penyu di Alun-Alun Gadobangkong kembali tampil sebagai simbol wisata dan ruang publik di Palabuhanratu. Pemerintah berharap kawasan ini dapat menjadi destinasi yang menarik dan nyaman bagi masyarakat.














